SuaraRiau.id - Muncul nama-nama tokoh yang layak menggantikan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule jika mundur jadi ketua PSSI.
Mochamad Iriawan dinilai gagal untuk bertanggung jawab atas terjadinya insiden Kanjuruhan.
Dia justru menyalahkan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan sebagai satu-satunya pihak yang salah.
Terbaru, TGIPF telah melapor ke Presiden Jokowi, yang mana salah satu rekomendasinya adalah meminta Ketum PSSI dan para Exco-nya untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Baca Juga:TGIPF Minta Mundur, Iwan Bule Trauma
Melansir Bolatimes.com, berikut tiga nama tokoh yang pantas menggantikan Mochamad Iriawan dari jabatan sebagai Ketua Umum PSSI.
1. Erick Thohir
Nama pertama yang muncul dalam bursa calon Ketua Umum PSSI untuk menggantikan Iwan Bule ialah Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sosok pengusaha kaya raya ini sudah berpengalaman mengelola klub olahraga, mulai dari memiliki klub Italia, Inter Milan, klub Amerika Serikat, DC United, hingga klub bola basket, Philadelphia 76ers.
Rekam jejaknya di industri olahraga top dunia itulah yang diyakini membuat Erick Thohir memiliki pengalaman berharga untuk menjadi orang nomor satu di PSSI.
2. Kaesang Pangarep
Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, dinilai menjadi nama yang paling layak untuk menggantikan posisi Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI.
Sebab, putra ketiga Presiden Joko Widodo ini dinilai memiliki sejumlah hal positif untuk maju menjadi ketua umum federasi. Yang pertama, Kaesang bebas dari kepentingan politik.
Hal ini tentunya berbeda dengan latar belakang Iwan Bule yang tengah bersiap untuk maju sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024 mendatang.
Kaesang juga dinilai sosok muda yang inovatif. Hal ini terbukti dengan transformasi Persis Solo menjadi salah satu klub profesional yang lebih modern ketimbang sebelumnya.
3. Azrul Ananda
Mantan Chief Executive Officer (CEO) Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, juga menjadi salah satu kandidat yang patut diperhitungkan untuk memimpin PSSI.
Azrul memiliki rekam jejak yang mentereng dalam mengelola industri olahraga. Yang pertama, ia pernah membidani lahirnya Deteksi Basketball League (DBL) salah satu kompetisi bola basket usia muda yang mentereng.
Azrul juga sukses membesarkan Persebaya Surabaya sejak mengambil alih sahamnya. Di bawah komando Azrul, Persebaya sukses promosi ke kasta tertinggi dan menjadi klub yang terus melahirkan pemain-pemain muda berbakat.