Najwa Shihab Bicara Kasus KDRT: Kita Pendengar Harus Percaya pada Korban

Menurut Najwa Shihab, perempuan-perempuan di Indonesia itu cenderung menutup diri jika sedang alami kekerasan.

Eko Faizin
Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:50 WIB
Najwa Shihab Bicara Kasus KDRT: Kita Pendengar Harus Percaya pada Korban
Najwa Shihab di Mata Najwa. [YouTube/Najwa Shihab]

SuaraRiau.id - Kasus KDRT Lesti Kejora belakangan ramai diperbincangkan publik. Bahkan sejumlah publik figur ikut buka suara terhadap kekerasan yang dialami sang pedangdut muda tersebut.

Najwa Shihab angkat bicara mengenai permasalahan kasus KDRT. Ia menegaskan kalau dirinya menentang segala bentuk kekerasan apapun yang diterima khususnya pada perempuan.

Dirinya berpandangan agak sulit untuk seorang perempuan melapor tindak kekerasan ke pihak berwajib karena takut.

Menurut Najwa Shihab, perempuan-perempuan di Indonesia itu cenderung menutup diri jika sedang alami kekerasan.

“Karena terkadang tuh, korban kekerasan dalam rumah tangga itu selain jadi korban secara fisik juga psikis. Mereka enggak punya pilihan, mau pergi kemana? ngadu ke orang terdekatnya enggak dipercaya,” papar ujarnya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.

Najwa Shihab mengatakan, siklus KDRT akan terus berlanjut karena korban sendiri alami pesimis dan merasa takut untuk terbuka.

“Makanya aku selalu bilang, kalau ada orang cerita soal kekerasan yang dia alami, default kita sebagai pendengar itu harus percaya, percaya pada korban,” sambungnya di Instagram @insta_julid, Kamis (13/10/2022).

Adapun korban kekerasan itu perasaannya akan campur aduk, marah, takut, yang paling sulit adalah ketika korban masih cinta dengan pasangan walaupun sering alami kekerasan.

Merasa sang pasangan akan tiba-tiba baik dan merubah sikap, tapi tidak semudah itu. Pelaku kekerasan cenderung akan mengulanginya lagi di kemudian hari.

Adapun korban kekerasan itu perasaannya akan campur aduk, marah, takut, yang paling sulit adalah ketika korban masih cinta dengan pasangan walaupun sering alami kekerasan.

Merasa sang pasangan akan tiba-tiba baik dan merubah sikap, tapi tidak semudah itu. Pelaku kekerasan cenderung akan mengulanginya lagi di kemudian hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini