SuaraRiau.id - Makam sebagai tempat peristirahatan terakhir kerap dianggap sebagai tempat yang mistis dan horor. Alasan inilah yang menjadikan banyak orang menghindari area pemakaman.
Tak banyak orang yang menghabiskan waktu di area makam tanpa alasan yang jelas.
Berbeda dengan bocah laki-laki di Banjarsari, Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah yang terekam kamera ini.
Video viral ini dibagikan oleh akun media sosial @xposureid, Senin (3/9/2022) dalam sebuah video singkat yang berdurasi delapan detik.
Ana yang masih mengenakan seragam pramuka terekam kamera tengah bersantai rebahan di atas sebuah Makam Siwatu Banjarsari.
Satu lah satu tangannya asyik memainkan ponsel, sedangkan tangan lainnya berada di bawah kepalanya sebagai bantal, dan kedua kaki disilangkan. Remaja itu terlihat menekuni ponselnya tanpa terlihat takut.
"Sepertinya lagi bucin berat ini, sampai-sampai rebahan di kuburan dengan santai hehe," tulis pengunggah di kolom caption.
Sejumlah warganet menduga, hal ini dilakukan remaja tersebut untuk mencari sinyal bagi ponselnya.
Warganet dengan akun @yun*** mengatakan, saat dirinya tinggal di desa dahulu, signal di area pemakaman cukup kuat.
"Biasanya cari sinyal tu...kyk aq dlu rmh di desa susah cari sinyal n dapatnya sinyal penuh cm di kuburan...jd ya seharian nongkrong d kuburan mau sore aja br pulang wkwkwkwkwwk," tulisnya di kolom komentar.
Sementara itu, warganet dengan akun @rim*** juga menceritakan bahwa saat dirinya kecil juga kerap rebahan di atas makam untuk menikmati angin sepoi-sepoi.
"Masa kecil gua bgt ( sebelum tau klo ternyata Ky gitu ga boleh ) suka rebahan di atas makam, di bawah pohon yg adem.. menikmati angin sepoi-sepoi, lama2 merem, pulang2 ntr klo udh mo Maghrib," ungkapnya.
Lain lagi dengan @unp*** yang mengaku, sejak kecil dirinya selalu dilarang untuk melakukan beberapa hal di area makam.
"Aq dri kecil udh d takut"in gx bleh kencing d kbran nginjek kuburan ngelangkahin kuburan apalagi dudukin atau tidurin kuburan katany bakal ketempelan nanti dan sampe skrng pun gx pernh lakuin itu smua," paparnya.
Kontributor : Anggun Alifah