PNS Berhijab Tewas Tergantung di Parkiran DPRD Riau, Perselingkuhan Diduga Jadi Penyebab

Wanita tersebut diduga dibunuh selingkuhannya yang juga berstatus PNS di Sekretariat Dewan (Setwan) Riau.

Eko Faizin
Minggu, 11 September 2022 | 08:00 WIB
PNS Berhijab Tewas Tergantung di Parkiran DPRD Riau, Perselingkuhan Diduga Jadi Penyebab
Seorang ASN ditemukan tewas tergantung di mobil yang terparkir di basement Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2022). [Ist]

SuaraRiau.id - Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Riau, Fitri ditemukan tewas secara mengenaskan di parkiran Basement Kantor DPRD Riau, Sabtu (10/9/2020).

Aparatur Sipil Negara (ASN) itu meninggal dunia dalam kondisi tengah berbadan dua. Kematiannya, kini masih tanda tanya apakah dibunuh diri atau dibunuh?

Sejumlah personil polisi dan Satpol PP Riau memadati areal parkir gedung wakil rakyat di Jalan Jendral Sudirman tersebut.

Polisi yang tiba, dan diiringi mobil ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Polisi kemudian memasang police line pada dua lokasi di sekitaran mobil silver Daihatsu Terrios dengan plat BM 1389 VK.

Di mobil Daihatsu tersebut Fitri ditemukan. Kondisinya sudah tidak bernyawa. Mayat itu mengenakan jilbab warna kuning dan baju merah maron serta kaca mata.

Bagian lehernya tergantung seutas kain pada pegangan tangan di atas pintu mobil. Pada bagian hidungnya mengalir darah hingga ke bibir.

Kepala Satpol PP Riau, Hadi Penandio membenarkan adanya penemuan mayat gedung DPRD Riau tersebut. Pihaknya, kata dia, sudah mengerahkan anggota untuk pengecekan ke lapangan.

“Iya, ada penemuan mayat di Basement Kantor DPRD Riau,” kata Hadi, Sabtu (10/9/2022) siang.

Di parkiran Basement DPRD Riau, Tim Inafis Polresta Pekanbaru terlihat tengah bekerja. Petugas berupaya mengeluarkan jenazah korban dari kendaraan roda empat tersebut.

Bagian wajah korban terlihat sudah mengitam. Diperkirkan Fitri telah meninggal dunia sejak beberapa jam lalu.

Mayat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik jenazah warna orange dan dibawa masuk ke ambulans.

Mobil ambulans lalu berjalan menuju RS Bhayangkara Polda Riau. Di sana, mayat nantinya akan dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. Sedangkan, anggota polisi lainnya masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan alat bukti.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andri Setiawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kematian korban. Pihaknya sebut Andri, tengah melakukan penyelidikan.

“Kami datangi TKP dan lakukan olah TKP terkait diduga ada mayat perempuan di dalam mobil. Posisinya tergantung,” ungkap Kompol Andri.

Andri menjelaskan, pihaknya juga telah memintai keterangan beberapa orang saksi. Salah satu saksi berinisial F, diduga selingkungan korban telah diamankan.

"Ada beberapa saksi sudah diperiksa dan kami masih melakukan pendalaman,” papar Andri.

Ketika ditanya mengenai penyebab pasti kematian Fitri, ia belum dapat memastikannya. Begitu pula apakah ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di badan korban.

"Kami belum bisa pastikan. Saat ini jasad sedang berada di rumah sakit. Kita masih koordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga korban," jelasnya.

Beredarkan kabar bahwa Fitri diduga sebagai korban pembunuhan yang dilatarbelakangi hubungan gelap.

Wanita tersebut diduga dibunuh selingkuhannya yang juga berstatus PNS di Sekretariat Dewan (Setwan) Riau.

Perihal adanya isu hubungan gelap antara Fitri dengan pria berinisal F, dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhawan Ridwan.

"Katanya selingkuhan korban tersebut ASN di Sekwan DPRD Riau (inisial F). Info sementara bunuh diri. Untuk hasil pastinya kita tunggu saja dari Kepolisian,” kata Ikhwan.

Kepergian Fitri secara tragis menghadap sang Ilahi, menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga. Mereka tak menyangka, wanita beranak satu tersebut pergi begitu cepat.

Hal tersebut dirasakan Suprayoga Maike, adik kandung korban. Ia menyampaikan, terakhir kali bertemu sang kakak dua hari lalu.

“Terakhir ketemu hari Kamis, kemarin,” kata Suprayoga di RS Bhyangkara Polda Riau.

Selama ini, kata dia, kakaknya tidak pernah bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Ia menyebutkan, hanya mengetahui aktivitas Fitri pergi dan pulang kerja.

"Sama saya, kakak tidak pernah cerita (masalahnya),” lirihnya.

Disinggung mengenai kakaknya memiliki teman dekat, ia mengatakan, tidak tahu dan tidak mengenal orang yang dimaksud.

“Tidak kenal sama dia, mungkin anaknya yang tahu,” ujar Suprayoga mengakhiri.

Kontributor : Riri Radam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini