"Ada beberapa saksi sudah diperiksa dan kami masih melakukan pendalaman,” papar Andri.
Ketika ditanya mengenai penyebab pasti kematian Fitri, ia belum dapat memastikannya. Begitu pula apakah ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di badan korban.
"Kami belum bisa pastikan. Saat ini jasad sedang berada di rumah sakit. Kita masih koordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga korban," jelasnya.
Beredarkan kabar bahwa Fitri diduga sebagai korban pembunuhan yang dilatarbelakangi hubungan gelap.
Wanita tersebut diduga dibunuh selingkuhannya yang juga berstatus PNS di Sekretariat Dewan (Setwan) Riau.
Perihal adanya isu hubungan gelap antara Fitri dengan pria berinisal F, dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhawan Ridwan.
"Katanya selingkuhan korban tersebut ASN di Sekwan DPRD Riau (inisial F). Info sementara bunuh diri. Untuk hasil pastinya kita tunggu saja dari Kepolisian,” kata Ikhwan.
Kepergian Fitri secara tragis menghadap sang Ilahi, menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga. Mereka tak menyangka, wanita beranak satu tersebut pergi begitu cepat.
Hal tersebut dirasakan Suprayoga Maike, adik kandung korban. Ia menyampaikan, terakhir kali bertemu sang kakak dua hari lalu.
“Terakhir ketemu hari Kamis, kemarin,” kata Suprayoga di RS Bhyangkara Polda Riau.
Selama ini, kata dia, kakaknya tidak pernah bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Ia menyebutkan, hanya mengetahui aktivitas Fitri pergi dan pulang kerja.
"Sama saya, kakak tidak pernah cerita (masalahnya),” lirihnya.
Disinggung mengenai kakaknya memiliki teman dekat, ia mengatakan, tidak tahu dan tidak mengenal orang yang dimaksud.
“Tidak kenal sama dia, mungkin anaknya yang tahu,” ujar Suprayoga mengakhiri.
Kontributor : Riri Radam