Tepian Batang Mandau, Wisata Alam yang Bangkitkan Memori Sejarah Migas Riau

Simbol itu dibangun sebagai tanda kenang bahwa hampir satu abad yang lalu, pendaratan kapal pembawa sejarah panjang perminyakan Riau dimulai dari sini.

Eko Faizin
Kamis, 04 Agustus 2022 | 20:43 WIB
Tepian Batang Mandau, Wisata Alam yang Bangkitkan Memori Sejarah Migas Riau
Panorama sunset di Tepian Batang Mandau Bengkalis yang dulunya merupakan pendaratan pertama kapal ekplorasi minyak bumi. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Potensi Pariwisata Balai Pungut
Khalifah Atosmen mengungkapkan, bahwa dua tahun belakangan ini, hampir setiap hari lokasi wisata bersejarah ini ramai dikunjungi wisawatan.

Para pelancong itu hadir ke lokasi untuk menikmati sunset dan panorama alam yang menawan. Rata-rata, mereka yang hadir merupakan warga dari luar daerah.

"Ada yang dari Pekanbaru, Dumai, bahkan dari Medan dan Sumatera Barat. Biasanya paling ramainya itu di akhir pekan," ujar dia.

Penggagas objek wisata Tepian Balai Pungut ini mencatat, para wisatawan yang datang ke lokasi kebanyakan warga dari luar daerah. Magnet wisatawan tersebut yaitu panorama indah menjelang malam, yang mana pemandangan tampak lebih eksotis dengan panorama langit memerah.

Pembenahan Fasilitas yang Terus Digesa
Sambil menikmati view panorama senja, wisatawan yang hadir ke lokasi juga akan dimanjakan dengan Gazebo yang menjadi fasilitas ruang terbuka di tepian sungai.

Andil pemerintah dalam mengembangkan potensi Pariwisata lokal ini cukup luar biasa. Dua tahun belakangan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Desa Balai Pungut berkolaborasi menyulap tempat yang dulunya kumuh tak terawat menjadi objek yang menarik.

Di situ juga dibangun halaman luas untuk wahana bermain anak, fasilitas perahu, kapal dayung hingga tugu milik Desa.

Selain hal tersebut, lokasi wisata ini juga terbukti mampu membangkitkan kembali memori tentang perkembangan sejarah migas di Riau.

Seorang wisatawan lokal, Annisa Nabila mengaku takjub dengan objek wisata tersebut. Walaupun sederhana, kata dia, namun lokasi ini mampu membangkitkan nilai sejarah.

"Dulu Atuk saya kerja di perusahaan Migas. Beliau banyak cerita tentang lokasi ini (Balai Pungut) makanya saya tertarik ke sini, melihat langsung monumen yang penuh sejarah ini," kata dia.

Bawa Nama Duri Dikenal Dunia
Dahulu, Duri yang merupakan bagian dari Sumatera Tengah itu namanya kurang tersohor. Namun sejak ditemukannya potensi migas tersebut, Duri menjadi salah satu tempat yang paling fenomenal.

Pengamat Sejarah, Drs Albohari mengungkapkan bahwa di wilayah itu terdapat dua ikon yang menarik dan perlu dilestarikan, yaitu tugu Nederlandsche Petroleum Pacific Maatschappij (NPPM) dan kuburan dengan tulisan Kanji Jepang.

"Tugu NPPM ini untuk mengenang pendaratan pertama yang bersejarah karyawan minyak ke Duri. Pendaratan pertama yang legendaris ini, membuat kota Duri yang tidak dikenal, menjadi kota terkenal di peta nasional, bahkan peta Amerika," kata Albohari.

Menurutnya, orang Amerika semasa itu tidak tahu Riau, atau Pekanbaru, mereka hanya tahu Duri saja. Menurut catatan sejarah, Maskapai minyak NPPM ini melakukan pengeboran pertama di tahun 1935 di Blok Sebanga, yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Desa Balai Pungut, adalah sebuah Desa di waktu kerajaan Siak yang memegang peran penting. Disebut Balai Pungut, karena dikala itu, daerah ini adalah tempat dikumpulkannya/dipungut barang-barang hasil hutan seperti damar, rotan, gaharu, kayu, hewan liar, hasil sungai seperti ikan, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini