Warga Bukittinggi Gagal Kurban Gegara Ditipu Penjual, Ratusan Juta Melayang

Ia mengatakan, lima ekor sapi dan satu ekor kambing itu merupakan iuran hasil kurban dari 36 orang warga dengan 350 kupon kurban yang telah disebar.

Eko Faizin
Senin, 11 Juli 2022 | 07:54 WIB
Warga Bukittinggi Gagal Kurban Gegara Ditipu Penjual, Ratusan Juta Melayang
Ilustrasi hewan kurban. [Ist]

SuaraRiau.id - Warga Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin, Koto Selayan, Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) gagal melaksanakan kurban pada Idul Adha tahun ini, Minggu (10/7/2022).

Hal tersebut lantaran panitia kurban di Musala Baitul Jannah di kelurahan tersebut ditipu peternak yang menyediakan hewan kurban. Lima ekor sapi dan satu kambing yang dipesan tidak kunjung datang.

"Kami merasa ditipu, lima ekor sapi dan satu kambing yang kami pesan kepada penyedia hewan kurban atas nama Aldi tidak juga datang, kerugian Rp100 juta lebih," kata Ketua Panitia Kurban Mushala Baitul Jannah M Zadry, dikutip dari Antara, Minggu (10/7/2022).

Ia mengatakan, lima ekor sapi dan satu ekor kambing itu merupakan iuran hasil kurban dari 36 orang warga dengan 350 kupon kurban yang telah disebar.

"Kami mendapat informasi, ada sekitar lima mushala termasuk masjid di Bukittinggi ini yang juga mengalami hal serupa, sapi kurban dari penyedia yang sama tidak kunjung datang atau bermasalah, termasuk korbannya salah seorang anggota DPRD," katanya menegaskan.

Dia berencana bersama pengurus musala akan melaporkan secara resmi ke kepolisian jika sampai Senin (11/7/2022) ini, penyedia tidak kunjung datang atau memberi kabar.

"Pemesanan sudah sejak satu bulan lalu dan sudah kami lunasi dengan rincian satu peserta kurban Rp2,8 juta, jika tidak ada iktikat baik, Senin (11/7/2022) besok rencana kami laporkan bersama pengurus lainnya," kata dia lagi.

Selain itu, musala di Koto Dalam, Pulai Anak Air diketahui terpaksa mengadakan iuran bersama untuk bisa membeli hewan kurban, karena sapi yang dipesan juga tidak datang menjelang penyembelihan.

Kapolsek Bukittinggi Kompol Rita Suryati mengatakan sebelumnya pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan beberapa masjid dan musala yang mengalami kerugian serupa.

Ia mengatakan, di Masjid Bukit Apit, petugas menengahi permasalahan serupa dengan membuat perjanjian antara keluarga Aldi dengan pemilik sapi kurban untuk menjamin pembayarannya karena Aldi tidak dapat dihubungi.

"Dari keterangan panitia kurban, Aldi mengaku punya kandang sapi di Gadut, kemudian panitia menjemput sapi itu, tapi menurut pemilik, Aldi belum membayarkan hingga terpaksa menemui keluarganya untuk bisa menjaminkan, karena sapi harus dibawa ke masjid untuk dikurbankan," kata Rita menjelaskan.

Kompol Rita belum bisa memastikan kejadian ini merupakan penipuan atau lainnya, karena Aldi yang tidak kunjung bisa dihubungi bahkan oleh keluarganya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini