Dear Emak-emak Pekanbaru, Ini Penyebab Harga Cabai Naik hingga Rp100 Ribu Lebih

Diungkapkan Roy, tidak hanya di Pekanbaru, harga cabai naik juga terjadi di sejumlah daerah.

Eko Faizin
Rabu, 15 Juni 2022 | 20:27 WIB
Dear Emak-emak Pekanbaru, Ini Penyebab Harga Cabai Naik hingga Rp100 Ribu Lebih
Ilustrasi harga cabai naik di pasar tradisional. [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraRiau.id - Harga cabai merah meroket di sejumlah pasar tradisional Pekanbaru belakangan ini. Pada Rabu 15 Juni 2022, harga cabai terpantau mencapai lebih dari Rp 100 ribu.

Pasar Selasa Panam misalnya, harga cabai merah Bukittinggi Rp110 ribu per kilogram (kg), cabai merah Medan Rp100 ribu per kg, sementara cabai rawit capai Rp80 kg.

Seorang pedagang Pasar Selasa Panam, Roy mengungkapkan bahwa kenaikan ini disebabkan harga pupuk cabai ikut melambung serta pengaruh cuaca yang menyebabkan petani gagal panen.

"Para petani gagal panen semuanya, karena cuaca dan pupuk mahal. Sekarang ini petani pada menjerit. Tak bisa disalahkan emang udah dari sananya. Rawit setan aja sempat sampai Rp140 ribu/kg, cabe hijau yang biasanya cuma Rp28/kg sekarang Rp 60 ribu per kilonya," ujar Roy kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (15/6/2022).

Diungkapkan Roy, tidak hanya di Pekanbaru, harga cabai naik juga terjadi di sejumlah daerah.

"Di daerah Jawa aja Rp120-130 ribu per kilo. Di Jambi apalagi Rp150 ribu per kilonya. Di Pekanbaru inilah agak mending dari kota-kota yang lain," imbuhnya.

Kendati demikian Roy, menyebut masyarakat di Pekanbaru khususnya Ibu Rumah Tangga (IRT) tetap membeli cabai meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

"Belum tahu untuk beberapa hari ke depan naik apa tidak, lihat cuacalah. Tapi walau naik tetap banyak belanja karena kebutuhan ibu-ibu juga," pungkasnya.

Sementara itu, seorang mahasiswa, Ita mengaku tidak sanggup membeli cabai merah yang saat ini tengah naik harga.

"Tidak sanggup beli banyak kalau Rp100 ribu-an. Kami cuma anak kos. Beli makanan jadi ajalah," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini