SuaraRiau.id - Sosok pengusaha Joko Suranto belakangan menjadi sorotan usai membangun jalan desa di kampung halamannya, Grobogan, Jawa Tengah viral di media sosial.
Crazy rich Grobogan tersebut diketahui rela membuat jalan ke kampungnya agar bisa digunakan untuk mudik Lebaran lantaran selama ini akses jalan itu rusak.
Joko Suranto yang asli Desa Jetis, Grobogan disambut hangat oleh masyarakat setempat saat pulang kampung. Ia merogoh kocek pribadi hingga Rp 2,8 miliar untuk membangun jalan.
Puluhan masyarakat Desa Jetis turun ke jalan untuk menyambut Joko Suranto yang baru saja tiba untuk merayakan lebaran di sana.
Penyambutan Joko Suranto dan keluarga bak pejabat. Dia bahkan sempat dikalungi rangkaian bunga.
Dikawal beberapa petugas keamanan setempat, nampak Joko Suranto dengan ramah menyapa warga yang menanti di kanan dan kiri jalan. Bahkan seorang ibu tampak mendekat dan memeluknya langsung.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 ini dikomentari oleh netizen yang tentu mengarah kepada para pejabat setempat setelah aksi Joko Suranto yang membangun jalan desa dengan dana sendiri.
Kedermawanan Joko Suranto yang membagun jalan dengan yang pribadi membuat. Hal tersebut diungkapkan netizen melalui komentarnya.
"Malu gak tuh pejabat2," ucap akun dado.notrust dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com
"Pemda sibuk cari muka karena bingung dana desa kemana?" sahut akun vichdyt23.
"Menampar tanpa menyentuh, sehat terus Pak Joko," ucap akun ibenxyz.
"Tamparan keras untuk pemerintah..," tulis akun mochamadfajri2.
Tak sedikit juga netizen yang mendoakan Joko Suranto untuk tetap sehat, sukses dan mendapatkan pahala yang besar karena dianggap sebagai amal jariyahnya.
Dalam pemberitaan beberapa waktu lalu, sempat viral seorang pengusaha membangun jalan desa di kampung halamannya di Grobogan dengan dana sendiri yang menghabiskan anggaran Rp 2,8 miliar.
Diketahui sosok pengusaha tersebut adalah Joko Suranto, warga Desa Jetis yang sukses diperantauan sebagai pengusaha properti.
Sejak pemberitaan tersebut, masyarakat memang berkomentar dengan peran pemerintah setempat yang tak terlihat.