SuaraRiau.id - Aksi 11 April juga digelar mahasiswa di Bengkalis pada Senin (11/4/2022). Ratusan massa turun ke jalan sambil membentangkan spanduk tuntutan.
Demo mahasiswa itu dilakukan bersamaan dengan rekan-rekan yang lain di sejumlah daerah untuk menolak penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode serta terkait ketersediaan bahan pokok.
Mahasiswa gabungan dari kampus Polbeng dan Cipayung serta Paguyuban se-Bengkalis, membentang spanduk bertuliskan, "Masyarakat !!Sudah ogah !! Si pakde mau nambah. "Tolak Penundaan Pemilu Tolak Tiga Priode".
Demonstran semberi berteriak, penundaan pemilu adalah bentuk penyelewengan terhadap Undang-Undang dasar 1945.
Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan "Demi energi bumi pemerintah korbankan perut rakyat"
"Biarlah cintaku yang kandas,asalkan jangan keadilan yang kau tindas"
"Dua periode aja gagal eh mau nambah lagi, tolak 3 periode".
Aksi masa ini mendapatkan penganan dari TNI dan Polri sehingga aksi berjalan dengan pengawalan ketat aparat.
Situasi yang mulai ricuh dengan sorakan dan teriakan masa itu langsung diambil alih oleh Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko sehingga situasi dapat ditedamkan.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Bengkalis menyapaian pesan kepada masa untuk saling menjaga keamanan agar aksin ini berjalan dengan lancar dan tidak sampai anarkis.
"Saya harap kegiatan ini berjalan dengan aman dan tidak ada kegiatan anarkis. Apalagi bulan ini bulan Ramadhan. Mari kita hargai bulan suci ini dengan menjaga tetap berjalan kondusif," kata Kapolres dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Usai mendapat pengarahan dari Kapolres Bengkalis, masa sempat hening sejenak dan kemudian bergerak menuju titik aksi pertama di kantor Bupati Bengkalis Jalan A Yani dengan berjalan kaki.