SuaraRiau.id - Masyarakat Desa Jake Kuantan Tengah, Kuansing dihebohkan dengan hujan es yang mengguyur wilayah itu pada Selasa (22/3/2022).
Menurut penuturan warga bernama Achmad Saudi, hujan es terjadi setelah panas terik lalu sorenya mendung dan terjadilah hujan seperti gumpalan.
Setelah mendung, angin kencang dan kilat menyambar. Saudi menuturkan atap rumahnya seperti dilempari batu kerikil
Lantaran penasaran, Saudi mencoba memeriksanya dan kaget melihat hujan es yang turun di jalan raya seperti pecahan kaca.
Terkait fenomena hujan es Kuansing tersebut, BMKG Stasiun Pekanbaru memberikan penjelasan.
Menurutnya, pada dasarnya penyebab adanya hujan es berasal dari awan Cumulonimbus.
"Berdasarkan hasil analisis dan pantauan citra radar dan satelit, di wilayah Kuantan Tengah pada pukul 16.30 WIB mulai terdekteksi awan Cumulonimbus memasuki wilayah tersebut," jelasnya, Rabu (23/3/2022).
BMKG juga mengatakan pada pukul 16.59-17.17 WIB di wilayah tersebut terpantau awan Cumulonimbus yang cukup tinggi mencapai sekitar 10 Km, dengan suhu puncak awannya mencapai -80°C.
Sementara untuk nilai reflektivitas awan pada citra radar juga relatif tinggi sekitar 50-60dbZ (hujan lebat dan angin kencang).
"Ketika downdraft (aliran udara ke bawah) yang keluar dari awan Cumulonimbus cukup kuat dan didukung dengan kelembapan udara di lingkungan tersebut cukup tinggi mengakibatkan es yang seharusnya mencair menjadi air hujan tetap menjadi butiran es ketika turun ke permukaan tanah," ujar BMKG.