Aksi Tendang Alquran Viral, Tujuh Remaja di Tanjungpinang Akhirnya Minta Maaf

Permasalahan dugaan penistaan agama itu muncul setelah video para remaja menendang dan melempar Alquran tersebut di dalam surau.

Eko Faizin
Minggu, 13 Maret 2022 | 20:44 WIB
Aksi Tendang Alquran Viral, Tujuh Remaja di Tanjungpinang Akhirnya Minta Maaf
Ilustrasi Alquran. [Elemen Envato]

SuaraRiau.id - Tujuh remaja di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) melecehkan Alquran saat saat sedang bersenda gurau di dalam musola yang ada di daerah tersebut.

Belakangan para ABG itu meminta maaf kepada warga Kelurahan Tanjung Ugat, Tanjungpinang. Warga pun memaafkannya.

"Kami mohon maaf karena kurang mengawasi anak-anak kami sehingga membuat perilaku yang tidak baik. Ini pelajaran bagi kami, termasuk orangtua mereka agar lebih dekat dengan anak-anaknya," kata Ketua RT 4/RW 5 Kelurahan Tanjung Ugat, Halidan dikutip dari Antara, Minggu (13/3/2022).

Warga menyaksikan permohonan maaf yang disampaikan tujuh remaja yang melecehkan Alquran di Surau Nurul Haq, Kota Tanjungpinang, Sabtu (12/3/2022) malam. [ANTARA/Nikolas Panama]
Warga menyaksikan permohonan maaf yang disampaikan tujuh remaja yang melecehkan Alquran di Surau Nurul Haq, Kota Tanjungpinang, Sabtu (12/3/2022) malam. [ANTARA/Nikolas Panama]

Permohonan maaf dari tujuh remaja surau, yang didampingi oleh orangtuanya itu, disampaikan tadi malam saat pengurus surau, tokoh masyarakat, anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas memediasi permasalahan itu, tadi malam.

Permohonan maaf yang disampaikan remaja yang duduk di bangku SMP itu didokumentasikan melalui ponsel milik orangtuanya.

Permasalahan dugaan penistaan agama itu muncul setelah video para remaja menendang dan melempar Alquran tersebut di dalam surau. Menurut remaja tersebut, aksi itu dilakukan pada Januari 2022.

Aksi itu divideokan oleh salah seorang rekannya. Polisi sampai sekarang tidak mendapatkan video aslinya, melainkan dari video yang menyebar di media sosial.

Video itu menyebar beberapa jam lalu sehingga membuat warga marah.

Halidan menegaskan aksi itu tidak berhubungan dengan aliran sesat. Para remaja itu nakal.

Sejumlah jamaah surau juga menyatakan remaja itu kerap mengganggu orang yang sedang shalat. Bahkan ada di antara remaja itu, yang pernah membobol rumah warga, namun permasalahan itu tidak dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Anggota Bhabinkamtibmas Tanjung Ugat, Aiptu Rasmudi, menegaskan, aksi itu berawal dari senda gurau hingga Alquran ditendang dan dilempar. Aksi itu terkait kenakalan remaja, tidak ada kaitannya dengan aliran sesat.

Dalam video yang tidak mencapai 2 menit itu, salah seorang remaja mengatakan "sumpah" sambil melakukan hal yang tidak baik terhadap Alquran.

"Mudah-mudahan peristiwa ini tidak terulang lagi. Warga sekitar sudah memaafkannya," jelas. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini