Sebut Ferdinand Penjilat Jokowi, Gus Nadir: Orang Kayak Gini Malah Dipercaya

Gus Nadir dalam cuitannya di akun pribadi Twitter miliknya, @na_dirs, menyebut bahwa Ferdinand merupakan sosok yang kerap berpindah haluan politik.

Eko Faizin
Rabu, 12 Januari 2022 | 14:59 WIB
Sebut Ferdinand Penjilat Jokowi, Gus Nadir: Orang Kayak Gini Malah Dipercaya
Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir. [Instagram/nadirsyahhosen_official]

SuaraRiau.id - Cuitan menyinggung SARA Ferdinand Hutahaean membawanya menjadi tersangka dan ditahan atas kasus dugaan ujaran kebencian.

Diketahui, pernyataan Ferdinand soal 'Allahmu lemah' mengundang reaksi beragam dari sejumlah kalangan. Ada yang menghujat ada pula yang membela.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir mengaku heran mengapa orang seperti Ferdinand justru dipercaya dan dibela oleh barisan pendukung NKRI.

Pegiat media sosial yang pernah menjadi politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean berjalan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/1/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir
Pegiat media sosial yang pernah menjadi politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean berjalan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/1/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Gus Nadir dalam cuitannya di akun pribadi Twitter miliknya, @na_dirs, menyebut bahwa Ferdinand merupakan sosok yang kerap berpindah haluan politik.

Pada masanya, dia sempat jadi pencaci Jokowi dan berteman dengan orang yang mempolitisasi agama.

Kemudian, kata dia, belakangan ini kembali jadi penjilat Jokowi sebagaimana saat dia maju dalam Pilkada DKI beberapa tahun silam.

“Ferdinand itu dulu pendukung Jokowi di DKI. Terus jadi pencaci Jokowi di Pilpres dan temenan sama mereka yang mempolitisasi agama. Eh sekarang balik jadi penjilat Jokowi. Orang kayak gini malah dipercaya dan dibela sama barisan pro-NKRI,” kata Gus Nadir dikutip Hops.id--jaringan Suara.co, Rabu (12/1/2022).

Diketahui sebelumnya, Ketua GP Ansor Luqman Hakim meminta polisi memberikan kesempatan kepada Ferdinand Hutahaean mendapatkan bimbingan agama Islam setelah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus dugaan ujaran kebencian mengandung unsur SARA.

"Selama proses hukum berjalan, secara khusus saya minta Polisi memberi kesempatan kepada Ferdinand Hutahaean, yang merupakan seorang mualaf, untuk mendapat bimbingan agama Islam," kata Luqman di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Hal itu menurut dia agar Ferdinand dapat semakin mendalami dan melaksanakan ajaran dan syariat Islam.

Ia mendukung Polri bertindak profesional dan transparan dalam menuntaskan kasus dugaan ujaran kebencian mengandung unsur SARA yang menjerat Ferdinand Hutahaean.

"GP Ansor menghormati dan mengapresiasi langkah cepat dan tegas polisi dalam memroses kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Ferdinand Hutahaean yang telah menyita perhatian publik," ujarnya.

Luqman berharap, langkah cepat dan tegas polisi tersebut dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat sehingga dapat dicegah potensi meluasnya kegaduhan publik yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.

Karena itu dia meminta masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada Polisi dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, tanpa menghakimi terlebih dahulu, hingga putusan pengadilan dijatuhkan.

Luqman juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijaksana menggunakan media sosial.

Hal itu menurut dia agar kemajuan teknologi informasi dapat sungguh-sungguh menjadi sumbangan bagi perbaikan peradaban manusia, memperkuat solidaritas sosial dan persaudaraan sesama manusia serta memperkokoh persatuan bangsa dan negara Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak