Kebakaran Rumah Mewah di Pekanbaru, Puluhan Kucing Peliharaan Jadi Korban

Kebakaran diduga akibat konsleting listrik di bagian atap sebelum akhirnya meluas.

Eko Faizin
Jum'at, 07 Januari 2022 | 15:35 WIB
Kebakaran Rumah Mewah di Pekanbaru, Puluhan Kucing Peliharaan Jadi Korban
Kebakaran rumah mewah terjadi di Jalan Sumatera Pekanbaru, Kamis (6/1/2022) malam. [Defri Candra/Riauonline]

SuaraRiau.id - Kebakaran rumah mewah terjadi di Jalan Sumatera Pekanbaru pada Kamis (6/1/2022) malam. Dalam musibah tersebut, ternyata sejumlah barang antik ikut hangus.

Tak hanya itu, puluhan kucing peliharaan jenis Anggora terjebak dan dikabarkan turut menjadi korban. Diketahui, rumah tua yang menyimpan nilai sejarah merupakan milik seorang warga bernama Tetty Purnama.

Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di bagian atap sebelum akhirnya meluas.

Menurut Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, rumah yang terbakar itu menyimpan sejumlah barang antik yang nilanya miliaran rupiah.

Agung Nugroho mengetahui hal itu lantaran, rumah yang terbakar tak jauh dari kediamannya.

"Cukup banyak ya barang antik dan banyak yang menawar di rumah antik itu, harganya miliaran," jelas dia, Kamis (6/1/2021).

Agung menduga kebakaran akibat korsleting listrik. Sebab warga di sekitar rumah sempat melihat percikan api di atap rumah sebelum akhirnya meluas.

"Kebakaran rumah itu, sementara diduga karena korsleting listrik. Tadi memang kelihatan tadi karena kami di sini, di atap depan ada percikan api ya," ujar dia.

Dikatakan Agung, pemilik rumah sempat menangis histeris melihat rumahnya terbakar. Mereka tidak kuasa menahan tangis karena ada sekitar 20 ekor kucing Anggora yang terjebak di rumah tersebut.

"Korban jiwa tak ada, tapi ada 20 kucing tadi di dalam. Makanya pemilik nangis-nangis karena ada kucing di dalam. Tapi ada sebagian yang sudah dikeluarkan dan lari," ucap Agung.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Evi Nurdin mengatakan banyak barang antik di rumah tersebut. Di mana rumah mewah milik alm Mustafa Yatim itu juga sempat dijadikan museum keluarga.

"Banyak barang antik, baju-baju melayu itu banyak. Makanya lama api mati di atas itu," tutur Ketua RT Evi.

Ia mengungkapkan bahwa rumah sempat jadi museum sejak 2 tahun terakhir. Namun, sejak 4 bulan lalu bagian depan rumah disewakan untuk jadi cafe dan telah mulai beroperasi.

"Jadi kafe sudah 4 bulanlah. Tapi bagian depan saja, di belakang tetap anak pemilik rumah yang menempati. Semua selamat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini