Giring Disebut Sindir Anies soal Pembohong, Heikal: Tak Semerdu saat Nyanyi

Giring PSI dalam pidatonya di hadapan Presiden Joko Widodo dinilai menyinggung Anies Baswedan.

Eko Faizin
Minggu, 26 Desember 2021 | 06:44 WIB
Giring Disebut Sindir Anies soal Pembohong, Heikal: Tak Semerdu saat Nyanyi
Giring eks Nidji atau Giring Ganesha bicara soal Gubernur DKI Jakarta [YouTube: Deddy Corbuzier]

SuaraRiau.id - Ketua Umum PSI Giring Ganesha disebut menyindir kembali sosok Gubernur DKI Jakarta di momen puncak Hari Ulang Tahun ke-7 pada Rabu (22/12/2021).

Giring PSI dalam pidatonya di hadapan Presiden Joko Widodo dinilai menyinggung Anies Baswedan. Namun, pernyataannya tersebut malah berbalik hujatan.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Sekjen DPP) Partai Priboemi, Heikal Safat menyatakan bahwa pidato Giring sangat tendensius.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam acara puncak HUT ke-7 PSI dari siaran langsung Youtube PSI, Rabu (22/12/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah]
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam acara puncak HUT ke-7 PSI dari siaran langsung Youtube PSI, Rabu (22/12/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah]

Menurut Heikal, pernyataan eks vokalis Nidji itu menyudutkan salah seorang kandidat calon Presiden atau Capres 2024 yang justru memiliki pesan membuat gaduh.

Pidato Giring depan Jokowi sindir Anies sebagai ucapan tidak elok. Tak hanya itu, apa yang telah ditegaskan Giring di depan Jokowi, dinilai sebagai statemen murahan yang bisa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

“Saya tegaskan kepada Dik Giring Nidji silahkan berbeda pilihan, keharmonisan, persatuan, dan kesatuan tetap ditegakkan,” ungkap Heikal dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.

Selain itu, Giring bahkan dinilai tidak mampu memberikan suara merdunya ketika menjadi seorang vokalis, di dunia politik justru vokalis group band Nidji ini memiliki suara fals ketika berpidato politik.

“Artinya saya anggap Ketum PSI Giring Nidji sudah tidak lagi semerdu saat bernyanyi,” kata Heikal.

Sebagai politisi, Giring terlalu mencolok untuk mencari panggung dalam pertarungan politik, sehingga saat berkomentar sering terjebak dengan menggunakan cara yang dianggap publik kurang etis.

Karenanya dalam beberapa statemennya, Giring sangat terkesan membuat propaganda murahan untuk bisa menaikkan elektabilitas figurnya sebagai ketum partai menuju Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini