SuaraRiau.id - Acara Ingatan Budi untuk Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi digelar Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada Kamis (23/12/2021).
Diketahui, Kapolda Riau Agung Setya Imam Effendi tak lama lagi akan pindah tugas ke Mabes Polri.
Gelaran tersebut dimulai pagi ini sekitar pukul 09.00 WIB di Balai LAM Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru.
![Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. (ANTARA/HO-Pemprov Riau)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/02/74125-kapolda-riau-661-polisi-siap-bubarkan-kerumunan-antisipasi-covid-19.jpg)
Menurut Ketua Umum LAM Riau, Marjohan Yusuf, acara itu sudah berdasarkan pertimbangan pihaknya lantaran sosok Agung Setya pantas mendapatkan ingatan budi.
Oleh karena itu, kata dia, selama bertugas di Riau, Irjen Agung sangat harmonis dengan masyarakat Bumi Lancang Kuning.
"Bisa dibuktikan misalnya selama dia bertugas di Riau, tidak ada terjadi Karhutla. Terus masalah-masalah narkoba, yang sangat rawan di Riau apalagi di sini jadi pintu gerbang masuk narkoba, itu banyak ditangkap Agung Setya," ungkap Marjohan dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (22/12/2021).
Tak hanya itu, Agung juga berperan pertanian di kampung dan vaksinasi di Riau.
"Belum lagi dia andil dalam program jaga kampung, yaitu mengelola tanah menjadi pertanian di kampung-kampung. Kemudian program vaksinasi, Agung Setya cukup gencar mengejar target 70 persen dari pusat itu," jelasnya.
Marjohan mengungkapkan bahwa acara akan dibuka oleh Gubernur Riau Syamsuar dan akan dimulai sejak pagi hingga malam 22.00 WIB.
"Baru-baru ini Agung Setya mendapat gelar dari Kuansing sebagai Datuk Bandaro Alam. Sebab itu acara ini juga semestinya dihadiri Syamsuar sebagai Datuk Seri Setia Amanah," tuturnya.
Ada beberapa penampilan adat yang dituturkan Marjohan, seperti Godang Ogong dari Kampar, Bebalam dari Pelalawan, Bonai dari Rokan Hulu, dan Tari Pinggan Pecah Dua Belas dari Rokan Hilir.
"Ada lagi seperti Bathin Solapan dan Suku Asli dari Bengkalis, Musik Gambang Gendang Ketobong dari Pelalawan, Suku Duanu dari Indragiri Hilir, Suku Anak Rawa dari Siak, Talang Mamak juga dan Suku Asli Meranti," ujar pria yang mengenakan pakaian serba putih itu.
Ia mengatakan masing-masing penampil menampilkan beragam sesuai asalnya. Katanya, kebanyakan penampil akan menampilkan tarian khas seperti Tari Tabek, Tari Kain, dan lainnya.
"Besok, penampilan tari-tarian itu mulai siang sampai sore. Malamnya baru kita memasuki balai untuk penyerahan tanda penghargaan ingatan budi," jelasnya.
"Perlu dipahami, ini bukan balas budi tapi ingatan budi. Itu dua hal yang berbeda ya," kata Marjohan.