Varian Covid Mengkhawatirkan, Dokter Ungkap Tiga 'Senjata' Hadapi Omicron

Ada tiga "senjata" yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Covid-19 varian baru tersebut.

Eko Faizin
Kamis, 16 Desember 2021 | 19:23 WIB
Varian Covid Mengkhawatirkan, Dokter Ungkap Tiga 'Senjata' Hadapi Omicron
Ilustrasi mural bertema Covid-19. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraRiau.id - Varian baru Covid-19, Omicron beberapa waktu belakangan ini menjadi sorotan berbagai negara di dunia. Sejumlah negara mendeteksi virus tersebut sudah masuk ke wilayahnya.

Di Indonesia informasi terbaru, varian Omicron dikabarkan sudah masuk. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tiga orang pekerja di Wisma Atlet terpapar Covid-19, salah satu dari tiga sample adalah Omicron.

Masyarakat diharapkan tidak panik dengan kemunculan varian Omicron di Indonesia. Ada tiga "senjata" yang harus dipersiapkan untuk menghadapi Covid-19 varian baru tersebut.

Hal itu diungkapkan dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD yang merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga vaksinolog.

"Pertama, menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga rutin, makan teratur dan menerapkan pola hidup sehat. Kedua, menerapkan protokol kesehatan 5M dan ketiga perlindungan ekstra dengan vaksinasi lengkap," kata Dirga dikutip dari Antara, Rabu (15/12/2021).

Oleh sebab itu ia menyarankan bagi warga yang belum vaksin segera untuk vaksin, karena penting sekali untuk meningkatkan antibodi, supaya dapat memberikan perlindungan dari berbagai varian virus.

Dokter Dirga mengungkapkan bahwa hingga kini Covid-19 belum ada obatnya. Ia kala itu menyebut bahwa varian baru Omicron belum ada data apakah sudah masuk ke Indonesia atau belum.

"Kendati begitu, varian baru ini menghawatirkan," katanya pada webinar series dengan tema Waspada Varian Baru Covid-19 digelar PT Semen Padang.

Ia menyampaikan sebaran virus Omicron ini pertama kali yang melaporkan Afrika Selatan pada akhir November 2021.

"Walaupun kemungkinan besar sudah menyebar sejak beberapa waktu sebelumnya. Penyebabnya apa hingga kini belum bisa dipastikan," katanya.

Namun begitu, varian baru ini sudah menyebar dengan cepat hingga ke 77 negara.

"Indonesia, sampai saat ini belum ada laporan tapi para peneliti mengatakan untuk tunggu dalam satu bulan ini," ujarnya.

Ia pun mengajak semua pihak waspada karena beberapa data awal tentang varian baru ini menunjukkan indikator yang mengkhawatirkan dan dapat mengubah arah pandemi, meskipun saat ini di Indonesia kasus Covid-19 sudah melandai dan situasi pandemi juga sudah agak melonggar.

"Sekarang situasi kita sudah mulai longgar dan jangan sampai kita kembali ke awal-awal pandemi, kerja WFH dan segala aktivitas dibatasi membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu, jangan sampai kita abai dan tetaplah kita selalu waspada," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak