SuaraRiau.id - Kasus mahasiswi Novia Widyasari Rahayu yang mengakhiri hidup dengan cara tragis menjadi perhatian publik.
Korban dipaksa pacarnya yang merupakan oknum polisi Bripda Randy Bagus untuk menggugurkan janin yang dikandung.
Gara-gara itu, Novia Widyasari depresi hingga memutuskan bunuh diri.
Ayah Bripda Randy Bagus, Niryono akhirnya angkat bicara terkait kasus tersebut.
“Saya bapak dari Bripda Randy Hari Sasongko. Kami sekeluarga, sebagai orang tua mengucapkan mohon maaf kepada publik yang mana atas kejadian berita yang heboh di publik dua hari ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Niryono dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (5/12/2021).
Niryono turut menyampaikan belasungkawa kepada Novia yang diduga kuat meninggal karena bunuh diri.
Ia pun mendoakan agar almarhumah dapat diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa.
“Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya calon menantu saya, Novia. Mudah-mudahan Novia diterima di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Saya kasihan dan prihatin,” tuturnya.
Selain itu, Niryono membantah dugaan para netizen yang berpikir dirinya merupakan anggota DPRD atau pejabat Pasuruan.
“Dan saya ini bukan anggota dewan. Saya ini tengkulak gabah, wiraswasta saya ini,” tegasnya.
Diketahui, Bripda Randy Bagus Hari Sasongko saat ini sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Polda Jawa Timur.
Randy dijerat melanggar kode etik dan Pasal 348 KUHP tentang aborsi dengan ancaman hukuman paling lama 5,5 tahun penjara.
Randy juga diduga memaksa kekasihnya, Novia Widyasari melakukan aborsi dua kali dalam kurun waktu 2020-2021. Akibat paksaan itu, Novia merasa depresi dan memutuskan untuk bunuh diri.
Jenazah Novia sendiri ditemukan di dekat pusara sang ayah, pada Kamis 2 Desember 2021.
Untuk diketahui, kasus ini menuai atensi publik termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Nama Novia Widyasari sempat trending topic di Twitter.
Belakangan, Bripda Randy telah diberhentikan secara tidak dengan hormat (PTDH) oleh Polri dan kini mendekam di penjara.