SuaraRiau.id - Lelucon soal jual ginjal demi beli iPhone ternyata benar-benar dialami oleh seorang pria asal China.
Warga China bernama Shangkun rela menjual ginjalnya pada tahun 2011 lalu untuk membeli iPhone 4 dan iPad.
Saat jual ginjal demi iPhone, ia masih berusia 17 tahun.
"Kenapa saya harus punya dua ginjal? Satu sudah cukup," katanya kala itu dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.
Usai menjual ginjal untuk membeli ponsel iPhone, timbul masalah baru. Pilihannya ternyata menimbulkan masalah baru.
Shangkun harus menjalani cuci darah seumur hidup karena mengidap defisiensi ginjal. Beberapa bulan setelah menjalani operasi pengangkatan ginjal.
Diberitakan Fox News, ia mengalami infeksi yang menyebabkan kegagalan organ. Setiap bulannya, kondisi kesehatan Shangkun semakin memburuk.
Pada satu titik, ia bahkan tidak bisa turun dari tempat tidur.
Shangkun membutuhkan dialisis atau cuci darah untuk membersihkan racun-racun dari tubuhnya.
Apa yang terjadi sembilan tahun lalu sangat mengejutkan. Shangkun sangat ingin mendapatkan kedua perangkat Apple itu dan seseorang mendekatinya secara online, menawarkan 20.000 yuan atau sekitar Rp 45 juta untuk menjual organ tersebut.
Operasi ilegal telah menyebabkan dia mengalami defisiensi ginjal yang diyakini telah menyebabkan infeksi karena pengaturan tempat yang tidak bersih dan kurangnya perawatan pasca operasi. Operasi itu terjadi di provinsi tengah Hunan tanpa persetujuan orangtuanya.
Pada saat itu surat kabar China Xinhua melaporkan bahwa Wang pertama kali melakukan kontak dengan para pemanen melalui ruang obrolan internet.
He Wei, yang dilaporkan sebagai pemimpin geng, kemudian membuat pengaturan untuk menyewa seorang ahli bedah yang bekerja di rumah sakit militer terdekat.
Sembilan orang ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut dan lima orang, termasuk ahli bedah yang mengambil ginjalnya, dipenjara pada tahun 2012. Atas kejadian tersebut, keluarganya diberikan kompensasi sebesar 300 ribu dolar AS.
Keluarganya tinggal di salah satu provinsi termiskin di China dan tidak mampu membelinya, jadi dia mencari cara lain untuk mengumpulkan uang, salah satunya dengan nekat menjual ginjalnya.