Kisah Kelompok Tani Suku Sakai Bangkit dan Berdaya di Tanah Rawan Bencana

Kisah Kelompok Pertanian Terpadu Masyarakat Sakai Pematang Pudu (KPTMS-PP) bangkit dari keterpurukan di lahan rawan bencana.

Chandra Iswinarno
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 23:46 WIB
Kisah Kelompok Tani Suku Sakai Bangkit dan Berdaya di Tanah Rawan Bencana
Sejumlah warga masyarakat adat Sakai yang tergabung dalam Kelompok Pertanian Terpadu Masyarakat Sakai Pematang Pudu (KPTMS-PP) memperbaiki kolam ikan yang mereka pelihara. [Suara.com/Panji Ahmad]

Dialog dengan Presiden

Tak ada yang tak mungkin, Mus Mulyadi, tokoh masyarakat suku Sakai dari Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau itu dapat kesempatan berdialog langsung dengan Presiden RI Joko Widodo di Jakarta.

Kesempatan emas itu diperolehnya pada pembukaan Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke 42 di Jakarta, Rabu (2/5/2018) lalu.

Selain jadi promotor untuk perubahan taraf hidup Suku Sakai melalui program pertanian terpadu, Mus Mulyadi juga dikenal dengan inovasi-inovasi best management practices (BMP) di bidang pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan dan lebih produktif.

Baca Juga:Kisah Orang Sakai Lulusan S2 Jerman, Hapus Stigma Terasing dan Tertinggal

Kesuksesannya jatuh bangun dalam mengelola sebidang tanah untuk keberlangsungan hidup masyarakat suku Sakai itu diapresiasi banyak pihak.

****

Mus Mulyadi dan para kelompok pertanian terpadu Sakai di areal Pematang Pudu kini sudah cukup puas menerima stimulus. Kapasitas dan kapabilitas mereka berkembang, dari semula bertani dengan pola konvensional, kini sudah bisa jauh lebih produktif.

PHR dinilai telah memberikan perhatian lebih bagi kelompok masyarakat Sakai lewat program CSR integrated farming dan pembinaannya.

Bahkan, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin, pada Sabtu kedua pada Oktober 2021, mengunjungi langsung aktivitas kelompok pertanian itu di Kelurahan Pematang Pudu.

Baca Juga:Innalillahi, Tokoh Sakai Riau Mohammad Yatim Meninggal Dunia

Orang nomor satu di sektor hulu migas operasi WK Rokan tersebut menyusuri perladangan itu dengan berjalan kaki. Ia juga berkesempatan menginvestasikan bibit pohon buah untuk ditanam pada lahan yang dikelola Mus Mulyadi.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin didampingi Pucuk Bathin Suku Sakai Datuk Amat, saat ikut panen ikan di lahan yang dikelola kelompok pertanian terpadu Sakai, di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.[Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A Suardin didampingi Pucuk Bathin Suku Sakai Datuk Amat, saat ikut panen ikan di lahan yang dikelola kelompok pertanian terpadu Sakai, di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.[Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Tiba pukul 09.30 WIB, cuaca terik menemani langkah Jaffe didampingi VP Coorporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin dan Manager Social Performance PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono. Selain menginvestasikan bibit pohon, mereka juga ikut panen ikan bersama kelompok pertanian Sakai tersebut.

Saat sesi dialog, Jaffe mengaku senang bisa berkolaborasi dengan masyarakat adat suku Sakai yang merupakan suku asli dari Provinsi Riau ini.

"Senang bisa melihat langsung kolaborasi PHR dengan masyarakat Sakai. Tentunya kami bangga melihat hasil nyata dan sesuai. Insyaallah kolaborasi ini akan berkembang," katanya, Sabtu (9/10/2021).

Ia berkomitmen, untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat Sakai dan masyarakat Riau pada umumnya.

"Pintu diskusi dibuka agar kita bisa kolaborasi bersama," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini