SuaraRiau.id - Pembangunan Tol Pekanbaru-Bangkinang terus digesa PT Hutama Karya (Persero) memasuki triwulan IV tahun 2021.
Proyek jalan tol sepanjang 40 km itu termasuk ke dalam koridor Pekanbaru-Padang (254 km). Pembangunan tol tersebut saat ini telah mencapai 74% progres konstruksi dan ditargetkan dapat fungsional akhir tahun ini.
Menurut Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, jika rampung, nantinya Tol Pekanbaru-Bangkinang akan menjadi tol kedua di Riau setelah pengoperasian Tol Pekanbaru-Dumai (131 Km) pada akhir tahun 2020.
“Untuk dapat mencapai target penyelesaian tersebut, kami berharap agar pihak-pihak yang terlibat khususnya dalam proses pengadaan lahan dapat segera menuntaskan lahan disejumlah titik yang belum dimulai konstruksinya, sehingga jika lahan telah bebas, konstruksi akan terus kami optimalkan,” ujar Koentjoro dalam rilis yang diterima Kamis (30/9/2021).
Koentjoro juga mengungkapkan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Hutama Karya terus melakukan upaya terbaiknya terhadap percepatan pembangunan Tol Pekanbaru-Bangkinang.
Hal itu dilakukan agar masyarakat menikmati dan menerima manfaat dari kehadiran Tol Pekanbaru-Bangkinang tersebut.
“Melalui Tol Pekanbaru-Bangkinang, kami kembali persembahkan jalan bebas hambatan di Pulau Sumatera yang akan memberikan kemudahan konektivitas bagi masyarakat setempat,” tutup Koentjoro Direktur Operasi III Hutama Karya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi pada Mei 2021 lalu melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Tol Pekanbaru-Bangkinang.
Kunjungan Jokowi tersebut dalam memberikan motivasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan untuk dapat segera menuntaskan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini.
Jokowi menyampaikan harapannya bahwa keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta meningkatkan daya saing Indonesia terhadap luar negeri.
“Sekali lagi, dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol ini, kita harapkan mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat, dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain,” tutur Jokowi kala itu.