"Sempat beliau mencari kain merah putih, cuma memang habis karena sudah diborong oleh rakyat di Pekanbaru," ungkapnya.
Pulang ke Siak, OK Muhammad Jamil mengabarkan Sultan Siak bahwa kabar kemerdekaan itu benar adanya.
Sehingga, kata Muzani lebih jauh, Sultan langsung bermusyawarah dengan para punggawa Kerajaan Siak untuk melaksanakan pengibaran bendera merah putih di Istana Siak.
"Atas hal itu, Tengku Syarifah Fadlun yang merupakan permaisuri Sultan Syarif Kasim II menjahit bendera merah putih untuk dikibarkan di Istana Siak. Bendera itulah yang sampai sekarang masih disimpan di Istana Siak," beber Muzani.
![Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/09/97432-sultan-syarif-kasim-ii.jpg)
Jika dihitung, bendera itu usianya memang sudah sama dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia.
"Berarti kurang lebih sudah hampir 76 tahun usia bendera merah putih di Istana Siak itu," jelasnya.
Sampai saat ini, jika upacara kemerdekaan bendera pusaka tersebut tetap ditampilkan.
"Memang tidak dikibarkan, tapi dia terus jadi penyandang dan ditampilkan setiap upacara 17 agustusan," ungkap Said Muzani.
Tidak sampai disitu, Said Muzani juga mengisahkan bagaimana pidato Sultan Syarif Kasim II saat pengibaran bendera merah putih di halaman Istana Siak.
"Sultan bilang ke Tentara Keamanan Rakyat (TKR) bahwa ia menitipkan keamanan masyarakat Siak," kata Said Muzani.