Sayangnya janji itu hanyalah ucapan belaka. Sebab, hingga saat ini apa yang dijanjikan Heriyanti tak satu pun ada yang terealisasi.
“Bulan April ibu Heriyanti bilang begitu janjinya. Sempat menjanjikan uang beras dan pakaian, tapi sampai sekarang belum ada.” tutur Sulaiman.
Ia pun mengaku terkejut atas viralnya kasus sumbangan fiktif dua triliun rupiah yang dilakukan oleh Heriyanti. Ia pun mengatakan, nomor ponsel anak bungsu Akidi Tio itu bahkan tak bisa dihubungi.
“Tapi sekarang malah nomor dia sudah tidak aktif lagi.” kata Sulaiman.
Dalam kesempatan itu, Sulaiman juga mengungkap sikap Heriyanti yang terkesan minta diistimewakan ketika berziarah ke makam Akidi Tio.
Ketika hendak berziarah ke makam mendiang Akidi Tio, Heriyanti memang selalu menghubungi Sulaiman.
Dia meminta agar makam ayahnya dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian secara khusus Heriyanti meminta penjagaan supaya tidak diganggu ketika ziarah.
“Dia (Heriyanti) tidak suka diganggu kalau lagi sembahyang dan ziarah, kan kadang ada yang suka minta uang rokok atau apalah. Nah, itu saya pesan juga ke keponakan tolong jagain aja, jangan sampai ada yang ganggu ibu Heriyanti.”
Biasanya, setiap bulan Maret, Sulaiman dan keponakan sudah mulai membersihkan makam Akidi Tio. Hal ini dilakukan menjelang ritual Cheng Beng.
Sulaiman menuturkan bahwa dirinya sudah ditunjuk oleh Heriyanti untuk menjaga makam Akidi Tio sejak pengusaha asal Aceh itu dimakamkan di TPU pada tahun 2009 silam.