SuaraRiau.id - Sumbangan fantastis bernilai Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) dari keluarga Almarhum Akidi Tio beberapa waktu lalu menggegerkan publik.
Bahkan langkah keluarga tersebut mendapat pujian dari berbagai lapisan masyarakat. Meski demikian tak sedikit yang meragukan hibah dana yang jumlahnya tak sedikit itu.
Baru-baru ini, hal mengagetkan datang lagi dari keluarga mendiang Akidi Tio, anak perempuannya Heriyanti diamankan polisi pada Senin (2/8/2021).
Anak Akidi Tio, Heriyanti ditangkap lantaran uang Rp 2 triliun dijanjikan itu tidak benar atau hoaks. Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel dan langsung digiring masuk ke ruang Ditreskrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti berusaha menghindari awak media dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya. Tidak hanya Heriyanti Polisi juga menjemput Prof Dr Hadi Darmawan sebagai dokter keluarga Akidi Tio.
Sebelumnya, banyak yang memuji sumbangan senilai Rp 2 triliun tersebut. Bahkan, politikus Bambang Soesatyo ikut berkomentar terkait tindakan yang dilakukan keluarga Akidi Tio.
Bambang Soesatyo mengungkapkannya di akun Instagramnya pada Jumat 30 Juli 2021 lalu.
Bamsoet menyebut bahwa sumbangan Rp 2 triliun Akidi Tio itu adalah sumpahnya pada orang kaya era Bung Karno. Sumpah Akidi Tio pada Thong Ju, orang kaya raya di era Bung Karno.
Ia mengungkapkan dulu Akidi Tio hidup di keluarga Thong Ju, seorang kaya raya di era Soekarno atau Bung Karno. Thong Ju merupakan pengusaha China Palembang.
Thong Ju bukan orang kaya sembarangan, Thong Ju itu pamannya adalah Menteri Perdagangan Singapura.
“Akidi Tio pernah bersumpah kepada Thong Ju kalau dia Kaya akan memberikan Sumbangan Rakyat Palembang dan TERBUKTI janjinya melalui wasiat anak cucunya,” tulis Bambang dalam postingannya dilansir dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (30/7/2021).
Bamsoet mengungkapkan beberapa lini bisnis yang dimiliki pengusaha dermawan ini. Di antaranya usaha tambang baru dolomit bahan pembuat pupuk, juga pabrik kecap.
Akidi Tio memulai bisnisnya dari usaha kecap kemudian berkembang sampai akhirnya punya pabrik kecap.
Kedermawanan Akidi Tio itu sungguh mulia. Diungkapkan Bamsoet ternyata Akidi merupakan penyumbang terbesar di Sumatera Selatan dan Indonesia untuk sumbangan panti asuhan yatim orang cacat, buta dan lainnya.
“(Akidi) selalu pakai no name atau Hamba Allah,” tulis Bamsoet.
Setelah menyumbangkan duit Rp 2 triliun, Bamsoet takjub, sebab dengan demikian Akidi Tio merupakan penyumbang terbanyak dari segi nilai di seluruh dunia, setelah Bill Gates.
Sebelumnya diberitakan, keluarga almarhum Akidi Tio menjadi perhatian publik setelah menunaikan wasiat Akidi untuk sumbangkan duit 2 triliun untuk rakyat Palembang dan Sumatera Selatan. Donasi melalui Polda Sumatera Selatan ini ditunaikan pada Senin 26 Juli 2021.
Akidi Tio menyumbangkan donasi penanganan Covid-19 kepada Sumsel. lantaran Akidi pernah tinggal di Palembang.
Dokter keluarga almarhum Akidi, Prof. Hardi Darmawan mengisahkan, semasa hidupnya almarhum Akidi selalu berpesan kepada anak dan cicitnya untuk memberikan kepedulian kepada sesama.
“Semua anak almarhum menjadi pengusaha, amanah inilah yang diteruskan oleh anak-anaknya,” katanya.
Hardi menuturkan, keluarga Akidi Tio memang terkenal sebagai keluarga yang dermawan. Keluarga ini sering membantu masyarakat, termasuk sejumlah panti jompo di Palembang, khususnya ketika pandemi melanda.
Sudah banyak bantuan yang diberikan oleh keluarga Akidi Tio dalam penanganan Covid-19.