"Saya enggak pernah salat di depan anak-anak. Kalau saya kerja seharian. Saya pernah field trip sampai malam, ya saya salat saja di bus atau saya salat saja di lapangan," imbuhnya.
Bicara soal profesi, bicara juga soal tanggung jawab. Selain sebagai sopir bus sekolah, Yohana juga memantau laju kendaraan, ia juga harus memerhatikan kondisi anak-anak.
"Kita itu enggak cuma nyopir tanggung jawabnya. Tapi harus memerhatikan anak-anak juga. Makanya dikasih kaca gede banget gitu di depan," ujar Yohana.
Tantangan lain yang dihadapi Yohana tentu saat menghadapi anak-anak baru. Sementara untuk murid yang sudah terbiasa, akan memiliki ikatan batin.
"Kalau anak itu sudah lama sama kita, mereka itu sudah ada hubungan batin gitu. Karena ini kan sopir saya. Jadi respect mereka jadi lebih tinggi, yang jadi problem kalau kita punya anak-anak baru. Pernah saat jumpa di grocery, tiba-tiba ada anak kecil memeluk katanya kangen," sambungnya dalam video yang lain.
Sementara itu, suami dari Yohana, Daniel Kirk atau Lukman menanggapi soal pekerjaan istrinya. Ia menceritakan kesibukan sang istri sebagai wanita karier.
Karena tuntutan pekerjaan, mereka bahkan tak bisa menikmati sarapan bersama.
"Istri saya pergi kerja cukup pagi. Biasanya kami bangun kemudian salat bersama. Dia berangkat sekitar 6.15, baru saya berangkat kerja juga. Jadi kita jarang sarapan bersama," kata Lukman.
Lukman mengaku sempat khawatir dengan keadaan sang istri, lantaran tetap bekerja di luar semasa pandemi Covid-19.
"Sejak pandemi saya khawatir istri saya kena Covid-19. Karena bekerja mengantarkan makan siang untuk anak-anak yang tak dapat sekolah. Ketika sekolah dibuka kembali, ia mengantar-jemput murid-murid. Sekarang saya lebih lega, karena dia sudah divaksin," tutur dia.