Ferdinand Bahas Surga, Publik: Belajarlah Agama dengan Benar Biar Tak Berisik

Menariknya, cuitan Ferdinand tersebut melahirkan pro dan kontra di kolom komentar. S

Eko Faizin
Jum'at, 23 Juli 2021 | 17:23 WIB
Ferdinand Bahas Surga, Publik: Belajarlah Agama dengan Benar Biar Tak Berisik
Ferdinand Hutahaean. [Foto: Suara.com]

SuaraRiau.id - Ferdinand Hutahaean membahas surga. Menurutnya, bukan agama atau kepercayaan tertentu yang menentukan seseorang masuk surga.

Menurutnya, kebaikan, kasih sayang, dan kejujuran yang selalu mereka tebar ke manusia lainnya.

Pernyataan itu disampaikan Ferdinand menanggapi aksi Himpunan Bersatu Teguh (HBT) yang suka rela membuat krematorium gratis untuk jenazah yang meninggal akibat Covid-19.

Ferdinand mengungkapkan bahwa langkah tersebut sangat terpuji dan layak diapresiasi.

Dikabarkan sejak beberapa bulan terakhir, banyak jasa kremasi yang melakukan kartel dengan menaikkan harga secara besar-besaran.

Bahkan, jika biasanya mereka mematok biaya Rp 7-10 juta, kini tarifnya bisa tembus hingga Rp 80 jutaan.

Itulah mengapa, Ferdinand berharap, perbuatan baik HBT pada akhirnya bisa diganjar hadiah di akhirat.

Dia meyakini, agama tak menentukan seseorang masuk surga, seandainya mereka tak berbuat baik dan murah hati terhadap sesama manusia lainnya.

“Perbuatan baik seperti ini upahnya adalah surga. Surga tak menyaratkan agama (tertentu), tapi menyaratkan perbuatan baik, kasih, murah hati, kebenaran, dan kejujuran,” tulis Ferdinand dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, dikutip Jumat (23/7/2021).

Lebih lanjut pada utas berikutnya, Ferdinand mengatakan, surga bukanlah suatu tempat fisik yang mampu dijelaskan manusia.

“Surga bukanlah mainan, bukan barang fana yang bisa dideskripsikan oleh manusia,” tuturnya.

Ferdinand secara tak langsung meyakini, Tuhan memiliki hak preogatif untuk menentukan siapa saja yang layak menghuni surga.

Sebab, hanya Sang Pencipta yang mengetahui betul isi dan gambaran sesungguhnya tentang kehidupan pascamati tersebut.

“Satu-satunya yang tahu tentang surga dan isinya hanyalah Tuhan, Dialah Allah—pencipta semesta yang tidak bermula dan tidak berakhir,” kata dia.

Menariknya, cuitan Ferdinand tersebut melahirkan pro dan kontra di kolom komentar. Sebagian menganggap pernyataan Ferdinand ada benarnya, namun tak sedikit yang keras memprotesnya.

“Percaya surga atau neraka itu adalah keyakinan, tak percaya surga atau neraka juga keyakinan. Saling menghormati saja keyakinan orang lain,” tulis salah satu warganet.

“Belajarlah agama dengan benar agar tidak berisik bicara surga dan neraka,” timpal yang lainnya.

“Jadi maksudmu, biar ateis asal baik tetap masuk surga?” komentar warganet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak