Luhut Minta Bantuan China-Singapura Atasi Corona, Epidemiolog Bilang Begini

Terkait hal wacana Koordinator PPKM Darurat itu, Epidemiolog University Australia, Dicky Budiman ikut merespons.

Eko Faizin
Jum'at, 09 Juli 2021 | 10:35 WIB
Luhut Minta Bantuan China-Singapura Atasi Corona, Epidemiolog Bilang Begini
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Kepresidenan, Kamis (22/11/2018). (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

SuaraRiau.id - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan berencana meminta bantuan asing untuk mengatasi kasus Covid-19 di Indonesia.

Terkait hal wacana Koordinator PPKM Darurat itu, Epidemiolog University Australia, Dicky Budiman ikut merespons. Ia mendukung pemerintah.

Namun, kata Dicky, pemerintah tak harus menunggu jumlah kasus melebihi 40 ribu untuk melayangkan permintaan tersebut.

“Namanya mitigasi harus disiapkan dari sekarang, tidak bisa ditunda-tunda,” ujarnya dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com pada Rabu 7 Juli 2021.

Dicky mengatakan permintaan bantuan berupa alat kesehatan itu sebaiknya segera dilakukan mengingat perkiraan puncak pandemi Covid-19 gelombang kedua semakin dekat.

Pemodelan yang dilakukan Dicky sebelumnya memprediksi, kasus terbanyak kemungkinan terjadi sekitar tanggal 19 Juli hingga 15 Agustus mendatang.

“Kalau maksudnya meminta bantuan dalam artian oksigen dan sebagainya, saya dukung. Karena kita pun pasti dalam waktu singkat ini belum bisa memenuhi kebutuhan (oksigen) yang besar,” ujar Dicky.

Menurut Dicky Budiman, kerja sama regional, multilateral, maupun global dalam pengendalian wabah maupun bencana kesehatan adalah hal lazim. Meski begitu, ia mengingatkan agar pemerintah tetap memperhatikan martabat Indonesia sebagai bangsa.

“Itu bukan hal baru, namun tentu yang selalu semakin harus kita perkuat adalah menjaga dignity sebagai negara, bahwa kita punya aturan,” kata Dicky, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kerja Sama Teknik dan Perjanjian Internasional Biro Perencanaan Kementerian Kesehatan.

Dicky menjabarkan bentuk-bentuk bantuan apa saja yang sebaiknya diajukan atau tak diajukan kepada dunia internasional. Yang sebaiknya diminta, kata dia, yakni bantuan dalam bentuk vaksin, obat, atau alat kesehatan lainnya.

Namun menyangkut sumber daya manusia, dia mewanti-wanti pemerintah agar selektif dan berhati-hati. Termasuk soal tenaga kesehatan, Dicky mengatakan sumber daya manusia di Indonesia mampu dan mencukupi untuk mengatasi pagebluk ini.

“Yang jadi PR-nya adalah masalah konsistensi, komitmen strategi berbasis sains. Kita ahli-ahlinya ada, Kemkes mampu, tapi harus fokus pada kesehatan,” ucap Dicky.

Dicky pun tak merekomendasikan permintaan bantuan dalam bentuk tenaga kesehatan. Selain ada regulasi tertentu untuk kerja sama ini, dia mengatakan sumber daya manusia di Tanah Air pun mampu dan mencukupi untuk penanganan pandemi.

“Harus diingat dalam pandemi ini bahwa penguatan sistem yang ada di kita menjadi sangat penting, human resources itu harus Indonesia. Nanti kita akan memakai human resources tersebut untuk ancaman berikutnya, karena ini bisa saja bukan pandemi terakhir,” kata Dicky.

Diketahui, rencana meminta bantuan asing sebelumnya disampaikan Luhut Pandjaitan selaku Koordinator PPKM darurat.

Menurut Luhut, pemerintah akan meminta bantuan Singapura dan China jika jumlah kasus Covid-19 mencapai lebih dari 40 ribu dalam sehari.

Menko Luhut mengatakan akan mengimpor kebutuhan peralatan oksigen hingga prasarana lain yang dibutuhkan.

Tak hanya itu, Menteri Luhut juga mengaku telah membuka komunikasi dengan Singapura untuk mengimpor konsentrator oksigen. Namun dia belum merinci bentuk bantuan yang akan didatangkan dari China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak