Ribuan Warga India Tertipu Suntik Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Air Garam

Setidaknya ada 12 lokasi vaksinasi Covid-19 palsu yang menyebar di daerah tersebut.

Eko Faizin
Selasa, 06 Juli 2021 | 18:09 WIB
Ribuan Warga India Tertipu Suntik Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Air Garam
Ilustrasi Vaksin Corona Palsu. [Pixabay/PhotoLizM]

SuaraRiau.id - Warga Mumbai negara bagian Maharsahtra di India menjadi korban vaksin Corona palsu. Warga yang mencapai ribuan tersebut disuntik vaksin berisi air garam.

Polisi setempat mengungkap kasus tersebut. Dalam pengungkapan kasus itu sejumlah oknum dokter dan pekerja medis juga ditangkap karena terlibat kejadian ini.

Setidaknya ada 12 lokasi vaksinasi Covid-19 palsu yang menyebar di daerah tersebut.

Seorang pejabat senior departemen kepolisian Mumbai, Vishal Thakur mengatakan bahwa para pelaku menyuntikkan air garam ke warga.

"Mereka menggunakan air garam dan menyuntikkanya," kata Vishal Thakur dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com pada Selasa (6/7/2021).

"Diperkirakan 2.500 orang diberikan vaksin palsu." tambahnya.

Diketahui, tsunami Covid-19 di India telah memicu berbondong-bondong warga mencari vaksin.

Dalam kasus ini penyelenggara vaksinasi membebankan biaya ke korban untuk satu dosis vaksin palsu, sehingga menghasilkan keuntungan US$ 28.000 (sekitar Rp 405 juta).

Setidaknya total 14 orang ditangkap sejauh ini. Penipuan yang juga melibatkan rumah sakit ini, diperkirakan akan menyeret banyak orang lagi menjadi tersangka.

"Lebih banyak penangkapan mungkin terjadi karena polisi terus menyelidiki orang lain yang terlibat dalam penipuan," kata Thakur.

Ia seraya menyebut kejadian ini adalah percobaan pembunuhan dan konspirasi kriminal.

Vvaksin palsu di India sudah beredar sejak akhir Mei dan awal Juni. Namun belum ada korban yang melaporkan gejala berat akibat penipuan ini.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengumumkan percepatan vaksin di negeri Bollywood.

Bahkan vaksin telah diberikan gratis.

India sendiri memberikan 8 juta suntikan per harinya ke warga. Sejauh ini, menurut data Johns Hopkins University, 62 juta orang atau sekitar 4,5 juta warga sudah divaksinasi penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak