Diterkam Harimau, Jasad Petani di Dumai Ditemukan Sudah Tak Utuh

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono membenarkan adanya kejadian penemuan mayat diduga diterkam harimau sumatera.

Eko Faizin
Rabu, 30 Juni 2021 | 19:37 WIB
Diterkam Harimau, Jasad Petani di Dumai Ditemukan Sudah Tak Utuh
Seorang petani di Dumai, Riau ditemukan tewas, diduga diterkam harimau. [Ist]

SuaraRiau.id - Seorang petani di Batu Teritip, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai ditemukan tewas mengenaskan. Warga bernama Samino itu tewas diduga diterkam harimau di kebun sawit.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono membenarkan adanya kejadian penemuan mayat diduga diterkam harimau sumatera.

“Informasi awal kami dapatkan pada tanggal 28 Juni 2021 bahwa ada konflik harimau dengan manusia,” ucapnya melansir dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (30/6/2021).

Suharyono menjelaskan bahwa kejadian bermula saat korban hendak berangkat ke kebun pada Jumat 25 Juni 2021.

“Korban pergi berkebun pada tanggal 25 Juni sampai pada tanggal 27 Juni 2021 korban tak kunjung kembali, kemudian pihak keluarga dibantu perangkat desa setempat membantu mencari keberadaan korban,” tuturnya.

Setelah beberapa hari melakukan pencarian, korban ditemukan pada Selasa 29 Juni 2021 dalam kondisi mengenaskan dan anggota tubuh tidak lengkap.

Lokasi ditemukannya jenazah kata Suharyono, masuk dalam kawasan hutan produksi yang dibebani izin konsesi HTI PT. Suntara Gajapati.

“Kawasan itu merupakan lokasi sudah diakses secara ilegal oleh masyarakat untuk perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.

Selanjutnya, tim BBKSDA Riau menuju Kelurahan Batu Teritip, guna memasang kamera pengintai untuk melakukan identifikasi.

“Atas temuan tersebut, tim bergerak ke lokasi dan memasang beberapa kamera trap di tempat kejadian dan melakukan identifikasi,” ujarnya.

Fakta mengejutkan, lokasi ditemukannya mayat merupakan habitat terbanyak dari harimau sumatera.

“Tempat ditemukannya jenazah merupakan habitat prioritas dari harimau sumatera, yakni di lanskap senepis, dari dulu itu memang merupakan habitat harimau,” terang Suharyono.

Selanjutnya, tim BBKSDA Riau mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak berbuat anarkis terhadap satwa dilindungi tersebut, karena harimau berada di kawasan hutan, bukan di permukiman masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini