SuaraRiau.id - Ferdinand Hutahaean sekarang dikenal sebagai sosok yang kerap menuliskan ungkapannya di media sosial. Ia juga sering membuat pernyataan yang kontroversi.
Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, baru-baru ini menyatakan bahwa agama bukan jaminan manusia masuk surga.
Pertama-tama Ferdinand menyapa seluruh pengikutnya dan mengucapkan selamat pagi. Dia juga berharap, mudah-mudahan mereka diberikan kesehatan serta dijauhkan dari berbagai macam penyakit.
“Selamat pagi, sahabat! Semoga sahabat tetap dalam keadaan sehat, dijauhkan dari marabahaya dan dijauhkan dari penyakit apapun,” tulis Ferdinand Hutahaean, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com pada Rabu (16/6/2021).
Tak hanya itu, dia juga berharap, pengikut dan seluruh masyarakat yang membacanya diberikan rezeki yang berlimpah dari Sang Pencipta.
“Dimudahkan rezekinya oleh Tuhan yang Maha Baik dan Maha Pemurah,” sambung dia.
Lalu, Ferdinand meminta mereka turut peduli terhadap protokol kesehatan yang berlaku. Sebab, menurutnya, belakangan pandemi Covid-19 di Indonesia mulai mengganas. Jika tak patuh, dampaknya tentu akan sangat berbahaya.
“Jangan lupa, tetap jaga kesehatan, waspada Covid-19 semakin mengganas. Tuhan beserta kita!” tegasnya.
Menariknya, tepat di bawah cuitan tersebut, ia menyisipkan gambar berisi kutipan pribadinya.
Dia mengatakan, agama tidak menjamin manusia masuk surga. Entah apa hubungannya dengan kalimat sebelumnya, namun yang jelas kutipan tersebut memantik respons sejumlah warganet.
Pernyataan Ferdinand Hutahaean yang kontroversi itu lalu mendapat tanggapan beragam dari warganet.
Kebanyakan netizen mengaku tak sepakat. Sebab, kata mereka, bagaimana manusia bisa menuju Tuhan tanpa melalui perantara agama?
“Membuka peluang Ateis makin banyak aja, bang. Agama itu tuntunan, nah surga dan neraka itu milik Tuhan. Tapi jalan menuju ketuhanan itu lewat agama,” tulis salah satu warganet.
“Saya cuma mau komentar, kalau agama tidak menjaminmu masuk surga, lewat partai politik mana yang bisa menjaminnya? Salam persatuan dan kesatuan, lae,” komentar warganet lain.
“Omonganmu makin ngawur,” timpal yang lainnya.