Dihujat Agamanya Tak Jelas, Gibran Beri Reaksi Tak Terduga

Gibran beranggapan gambaran media sosial saat ini semua bisa ngomong.

Eko Faizin
Jum'at, 28 Mei 2021 | 15:09 WIB
Dihujat Agamanya Tak Jelas, Gibran Beri Reaksi Tak Terduga
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraRiau.id - Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini disindir warganet soal keyakinan. Wali Kota Solo itu disebut agamanya tidak jelas.

Namun, putra Presiden Joko Widodo itu merespons cibiran akun @rachmankaryadi dengan santai.

Menurut Gibran, ia ingin fokus pada masalah yang prinsip soal Kota Surakarta saja, seperti menyelesaikan keluhan warga sampai banjir.

Gibran malas menanggapi sindiran itu, apalagi melaporkan akun tersebut ke polisi. Menurutnya, urusan tersebut masalah kecil dan malah akan menghabiskan energi.

Gibran beranggapan gambaran media sosial saat ini semua bisa ngomong. Dan sebagai pejabat publik, dia harus menyiapkan diri untuk menerima kritikan maupun cibiran sekeras apapun.

Tapi dia fokusnya soal hal yang penting saja.

“Saya nggak punya waktu ngurusi cilik-cilik (ngurusi hal-hal kecil) begitu. Biarin saja orang berkata apa, kita bekerja saja,” jelasnya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (28/5/2021).

Gibran mengatakan pengelolaan akun media sosialnya memang ia serahkan pada tim media sosial khusus.

Gibran juga menyebut bahwa akun media sosialnya didedikasikan untuk memantau dan menampung keluhan masyarakat Kota Solo.

Nanti keluhan yang dikurasi tim media sosialnya itu akan diteruskan ke perangkat dinas Surakarta terkait untuk segera diselesaikan masalahnya.

Gibran menegaskan pula tak akan melaporkan akun @rachmankaryadi yang mencibirnya. Kakak Kaesang Pangarep ini menegaskan tak pernah baperan.

“Yang jelas kalau admin buka media sosial yan diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet dan aspal berlubang. Kalau ngurusi haters tak pernah saya hiraukan. Ngapain buang-buang waktu, kontraproduktif,” jelasnya.

Lebih lanjut, suami Selvi Ananda itu menyebut bahwa kepala daerah di masa sekarang harus aktif dan rajin memantau perkembangan di media sosial (medsos).

Gibran menilai hal tersebut perlu diambil untuk menanggapi keluhan warga yang sering diungkap melalui jagat dunia maya alias jejaring medsos.

Dia mengatakan, seharusnya tidak jadi masalah seorang Kepala Daerah aktif di media sosial asalkan dibarengi dengan etos kerja yang baik di lapangan.

Sehingga antara aktif di jagat maya dengan turun langsung melayani rakyat keduanya bisa seimbang dan saling berkesinambungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini