Begini Kekejaman Penjara Huis Van Behauring di Pulau Bengkalis

Bangunan bersejarah Huis Van Behauring di Kabupaten Bengkalis menjadi bukti sejarah kekejaman Belanda

Muhammad Yunus
Minggu, 21 Maret 2021 | 15:05 WIB
Begini Kekejaman Penjara Huis Van Behauring di Pulau Bengkalis
Penjara Huis Van Behauring di Jalan Pahlawan, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau / [SuaraRiau.id / Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Bangunan bersejarah Huis Van Behauring di Jalan Pahlawan, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis menjadi bukti sejarah. Peninggalan zaman kolonial Belanda di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Bangunan dengan arsitektur Eropa tersebut berfungsi sebagai penjara pada zaman penjajahan Belanda.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1810 untuk memenjarakan raja, tokoh masyarakat dan warga yang menentang Belanda. Para tahanan tidak hanya berasal dari Pulau Bengkalis, tetapi juga dari berbagai daerah di pulau Sumatera.

Makanya sekarang, di Bengkalis banyak ditemui kuburan raja-raja dari berbagai daerah, karena kemungkinan mereka merupakan tawanan lalu meninggal.

Baca Juga:Vaksin AstraZeneca Disebut Mengandung Babi, Begini Respons Tokoh Riau

Pulau Bengkalis selain kaya dengan khazanah Melayu, ternyata menyimpan kisah dan peninggalan sejarah penjajahan belanda.

Daerah berjuluk Negeri Sri Junjungan ini dahulunya dijadikan daerah keresidenan. Daerah pusat administrasi pemerintahan Belanda yang dinamakan afdeeling (Kabupaten).

Bengkalis menjadi pusat keresidenan Belanda untuk wilayah Sumatera Timur. Sehingga dibangunlah Huis Van Behauring, kemudian pemerintah Belanda memindahkan keresidenannya ke Deli Serdang, Sumatera Utara.

Benteng Huis Van Behauring dirancang khas seperti bangunan di Eropa oleh arsitek asal portugis dan dibangun berbentuk liter U dengan dua lapis tembok. Tembok tersebut berbentuk gedung serupa.

Pada bagian lapis luar gedung dijadikan semacam kantor bagi sipir, sementara bagian dalamnya khusus untuk para tahanan.

Baca Juga:Ditemukan Banyak Tulang Manusia, Lokasi Ini Disebut Kuburan Massal

Ruang tahanan terbagi lagi menjadi 25 ruangan kecil, setiap ruang-tahanan hanya ada jendela kecil yang bersel, gelap karena tidak disertai instalasi listrik sama sekali sejak awal penjajahan belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini