Derita Gizi Buruk, Bocah Perempuan asal Bengkalis Hanya Terbaring Lemah

Tubuhnya yang mungil tersebut tampak kurus lantaran dinyatakan gizi buruk.

Eko Faizin
Jum'at, 19 Maret 2021 | 19:09 WIB
Derita Gizi Buruk, Bocah Perempuan asal Bengkalis Hanya Terbaring Lemah
Zainab (8) bocah perempuan di Kelurahan Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis yang mengalami gizi buruk saat disambangi TRC Perlindungan Perempuan dan Anak. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Bocah perempuan yang belum genap sepuluh tahun, Zainab Despinta Putri harus menerima kenyataan pahit. Tubuhnya yang mungil tersebut tampak kurus lantaran dinyatakan gizi buruk.

Putri pasangan Aliamanto (44) dan Eri Wahyuwati (40) yang tinggal di kawasan Jalan Bengkalis Indah, Kelurahan Balairaja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis ini mengalami masalah kesehatan.

Ia hingga kini, kondisinya anak penderita gizi buruk tersebut masih memprihatinkan. Zainab saat ini hanya bisa terbaring lemah. Tubuhnya yang mungil itu tak lagi mampu menopang berat badannya.

Ayah Zainab, Aliamanto (43) mengatakan, bahwa penyakit yang dialami anaknya tersebut menjadi persoalan baru. Sebab, dari segi kehidupan pasangan ini juga masih jauh dari kata mapan.

"Turun berat badannya drastis, dibawa ke RSUD katanya anak saya kurang nutrisi, mengalami gizi buruk," kata Aliamanto  kepada SuaraRiau.id, Jumat (19/3/2021).

Dalam sebulan ini, berat badan Zainab juga turun drastis. Awalnya siswa kelas 2 SD ini memiliki berat badan 27 kg, sejak dinyatakan gizi buruk itu sekarang tinggal sekitar 13 kg.

Keluarga Aliamanto tinggal di rumah petak bantuan pemerintah yang dibangun beberapa tahun silam. Pasangan yang memiliki 10 orang anak ini sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perobatan kepada anak ke 8-nya ini.

"Waktu di rumah sakit, sudah dirontgen kata dokter gak ada penyakitnya, katanya mengalami gizi buruk tadi," ungkapnya.

Dalam sebulan ini, Zainab sudah pernah dibawa ke RSUD Mandau dan menjalani perawatan. Namun menurut Aliamanto, belum ada perubahan signifikan untuk kesembuhan anaknya tersebut.

"Kami pun bingung dengan kondisi ini, sekarang setelah di RSUD kami bawa anak kami menjalani perobatan alternatif," ujarnya.

Mendapatkan laporan terkait kondisi warga gizi buruk ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) langsung menyambangi kediaman keluarga Aliamanto.

Namun saat tiba di lokasi rumah, gadis belia tersebut sedang menjalani perobatan alternatif yang jaraknya cukup jauh dari kediamannya.

Ketua TRC Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Riau, Rika Parlina mengaku pilu melihat kondisi anak tersebut. Ia mengatakan, bahwa akan mengupayakan hal yang terbaik untuk menangani persoalan anak gizi buruk ini.

Sebagai tahap awal TRC PPA Riau dan TRC PPA Bengkalis ini juga memberikan bantuan materil kepada keluarga yang masuk kategori kurang mampu tersebut.

"Kita akan memberikan upaya yang terbaik, kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas sosial," katanya.

Sebagai lembaga sosial, Rika berkomitmen untuk mengupayakan pengentasan anak gizi buruk dan persoalan-persoalan kesenjangan sosial lainnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini