RS Eka Hospital Pekanbaru Tambah Layanan Hemodialisa atau Cuci Darah

Layanan ini untuk memenuhi kebutuhan pasien yang perlu melakukan hemodialisa, namun belum semua bisa dilayani karena kapasitas terbatas di Riau.

Risna Halidi | Dini Afrianti Efendi
Rabu, 10 Maret 2021 | 10:38 WIB
RS Eka Hospital Pekanbaru Tambah Layanan Hemodialisa atau Cuci Darah
Ilustrasi cuci darah atau hemodialisa

SuaraRiau.id - Terapi cuci darah atau hemodialisa dianggap sebagai metode pengobatan paling andal untuk menangani pasien penyakit ginjal.

Hemodialisa akan membantu orang yang ginjalnya tidak bisa bekerja maksimal, menyaring dan memfilter darah sebagaimana tugas organ ginjal yang seharusnya.

Namun sayang, karena ginjal yang tidak berfungsi maksimal tubuh tidak bisa lagi bekerja secara otomatis untuk mencuci darah.

Alhasil zat-zat beracun tidak bisa disaring, dan zat atau nutrisi yang baik tidak bisa diproduksi oleh ginjal. Sehingga orang dengan kondisi ini membutuhkan hemodialisa, yang bisa menggantikan fungsi ginjal.

Baca Juga:Studi: Kondisi Sosial Ekonomi Bisa Pengaruhi Risiko Penyakit Ginjal Kronis

Mengutip Halodoc, Rabu (10/3/2021) hemodialisa tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus dilakukan ke rumah sakit menggunakan mesin canggih. Mesin ini nantinya akan berfungsi sebagai ginjal artifisial atau ginjal buatan.

Sayangnya, tidak semua rumah sakit tersedia alat ini seperti di rumah sakit daerah dan biasanya orang dengan sakit ginjal kronis harus pergi ke rumah sakit di kota besar.

Beruntung di daerah Riau, telah tersedia layanan hemodialisa di RS Eka Hospital Pekanbaru. Bahkan baru-baru ini unit pelayanan hemodialisa ditambah 200 persen dari sebelumnya.

Menurut Head of Marketing Corporate Eka Hospital, penambahan ini lantaran di Eka Hospital Pekanbaru, banyak pasien yang perlu melakukan hemodialisa, namun belum semua bisa dilayani karena kapasitas.

"Sebagai kepedulian Eka Hospital untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka kami melakukan ekspansi layanan hemodialisa. Fasilitas hemodialisa melayani jaminan BPJS Kesehatan," ujar Erwin berdasarkan siaran pers, Selasa (9/3/2021) kemarin.

Baca Juga:Studi: Makan Sayur hingga Berhenti Merokok Bisa Tangkal Masalah Ginjal

Proses mengakses layanan hemodialisa ini juga cukup mudah, yakni cukup menghubungi nomor WhatsApp Business Eka Hospital di 0811-7689-997, selanjutnya akan diproses untuk keperluan administrasi oleh petugas tersebut.

Dalam prosesnya nanti pembuluh darah pasien akan dimasukkan jarum. Nah, jarum ini akan menghubungkan aliran darah tubuh pasien dengan mesin hemodialisa.

Setelah itu darah yang kotor akan disaring dalam mesin pencuci darah. Zat-zat kotor, garam, serta air berlebih di tubuh darah pasien akan disaring dalam mesin hemodialisa. Setelahnya darah bersih kembali dialirkan dalam tubuh pasien.

Metode hemodialisa bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam per sesi. Dalam seminggu, pengidap biasanya perlu menjalani setidaknya 3 sesi di rumah sakit.

Akibat prosesnya yang lama, maka akan menguras energi dan fisik sehingga diperlukan pendampingan nutrisi yang baik oleh ahli gizi.

"Untuk pengaturan nutrisi yang baik bagi pasien hemodialisa kami berkolaborasi dengan spesialis gizi klinik serta spesialis bedah toraks dan kardiovaskular untuk layanan AV shunt (layanan vaskular untuk pasien cuci darah," terang Erwin.

"Layanan ini juga disebut dengan operasi cimino yang sering menjadi rujukan untuk layanan tersebut dari rumah sakit lain di Pekanbaru," sambung Erwin.

Fasilitas unit hemodialisa dilengkapi dengan Mesin HDF di RS Eka Hospital hanya satu-satunya di Riau. Mengingat masa pandemi Covid-19, pelayanan infeksius dan non-infeksius juga dipisahkan untuk mencegah kontaminasi silang antar pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini