SuaraRiau.id - Selebritas Angela Gilsha akhirnya mengungkapkan kronologi meninggalnya sang adik, Marco Panari.
Menurut Angela, sang adik sempat dilarikan ke satu rumah sakit namun ditolak.
“Aku udah nyuruh teman aku yang dekat daerah sana buat bantuin nyamperin tapi karena macet susah. Udah nyamperin satu rumah sakit ditolak karena rumah sakit itu lebih mengutamakan Covid atau karena Covid mereka enggak bisa terima orang,” kata Angela Gilsha dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (8/2/2021).
Pemeran Vina dalam sinetron Samudra Cinta tersebut kemudian menyebut kalau kemungkinan adiknya meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit lainnya.
Saat sampai di UGD, cewek blasteran Italia-Bali tersebut tidak akan melupakan memori bagaimana dirinya memeluk sang adik yang sudah tiada.
“Akhirnya dilarikan di rumah sakit lain, dan diperjalanan teman adik aku bilang mungkin akhirnya di situ. Pas sampai ke rumah sakit satu lagi ke UGD, dokter bilang dia enggak ada. Enggak bisa hilangin memori di otak aku waktu aku datang ke UGD, aku meluk Marco dengan keadaan dia udah kaku dan dingin, dan biru itu akan selamanya berputar di kepala aku,” terangnya lagi.
Angela Gilsha juga menyatakan bahwa dokter menyebut Marco tersedak hingga jantungnya tiba-tiba berhenti hingga nyawanya tidak bisa terselamatkan lagi.
“Enggak ada penyakit sama sekali sih, ini lebih ke jantung ya. Kalau dokter bilang hasil pemeriksaan di UGD nya itu tersedak, saat dia tersedak, teman-temannya enggak ada di sana, mungkin dia mau muntah. Aku enggak ngerti gimana deh, dokter bilangnya tersedak, pas divisum jantungnya tiba-tiba berhenti,” ungkapnya.
Karena masih ada beberapa kemungkinan yang belum diketahui dengan pasti, Angela dan keluarganya masih menyelidiki kasus meninggalnya sang adik.
“Masih ada beberapa kemungkinan yang belum pasti, makannya aku balik ke Jakarta akan disidik karena belum selesai. Semuanya serba cepat karena keburu dibawa ke Bali Marconya entar keburu terlambat kan, makannya akan diurus,” tuturnya.
Sampai adiknya dikremasi, Angela mengaku tidak ingin melihat wajah Marco di dalam peti. Hal ini karena kata Angela, dirinya tidak ingin memori itu terus teringat dalam hidupnya.
“Sampai dia dikremasi aku enggak mau lihat dia di dalam peti, karena aku enggak mau keputar terus di kepala aku. Semua ini tuh kayak enggak ada artinya lagi, lo mau ambil rumah gue kek, mobil gue ambil aja karena kayak mau ngejalanin hidup untuk move on susah banget,” kata Angela.
Seperti yang diketahui Marco Panari menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 30 Januari 2021. Angela mengaku sampai saat ini tidak bisa melupakan bagaimana dirinya syok memeluk Marco Panari di Unit Gawat Darurat (UGD) yang sudah tiada.