Denny Siregar Sindir Anies soal Genteng Warna-Warni: Supaya Dipuji?

Denny pun memprediksi biayanya bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Eko Faizin
Rabu, 20 Januari 2021 | 10:35 WIB
Denny Siregar Sindir Anies soal Genteng Warna-Warni: Supaya Dipuji?
Denny Siregar dalam Tayangan YouTube Cokro TV (YouTube/CokroTV).

SuaraRiau.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengecat genteng rumah warga di sekitar flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung.

Pengecatan itu disinggung pengamat dan pegiat media sosial, Denny Siregar. Alasannya, saat ekonomi warga DKI sedang susah, Gurbenur DKI Jakarta Anies Baswedan malah dengan tega buang duit untuk sesuatu yang kurang berguna,

Denny menyebut hal itu lantaran Anies Baswedan sedang kangen masa-masa TK. Denny pun memprediksi biayanya bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

“Sekarang ada yang aneh lagi dari kebijakan Anies Baswedan, ngecat genteng warga yang tinggal di Flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung. Belum jelas sih berapa biayanya, kalau enggak ratusan juta biasanya nilainya bisa miliar rupiah,” kata Denny Siregar dalam saluran YouTube CokroTV dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (19/1/2021).

“Masalahnya apasih gunanya genteng warga dicat seperti itu? Supaya cantik? Supaya dikagumi orang? Supaya dipuja-puji?,” sambung Denny.

Saat ini ekonomi warga DKI Jakarta sedang anjlok bahkan sampai merosot di angka delapan persen lebih, sejumlah pengusaha harus menutup perusahaannya lantaran konsumsi masyarakat yang kian menurun.

Atap rumah warna-warni di Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung Jakarta Selatan (twitter)
Atap rumah warna-warni di Flyover Tapal Kuda Lenteng Agung Jakarta Selatan (twitter)

Walhasil banyak karyawan alias pekerja yang mendapat PHK.

“Anies apa enggak tahu, kalau selama pandemi ini ekonomi di DKi jakarta anjlok sampai minus 8,22 persen? Banyak orang kecil yang teriak usaha mereka harus tutup, karena yang konsumsi sedikit. Orang-orang yang punya pendapatan harian seperti driver online, harus megap-megap nafasnya karean konsumen mereka banyak berkurang,” ujar Denny Siregar.

“Pabrik juga banyak yang mengurangi produksinya, karena pembelian melambat sehingga mereka mengurangi jumlah karyawannya,” tambah dia.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, pengangguran di Ibu Kota meningkat hingga empat persen lebih. Bahkan Jakarta dinobatkan sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran paling tinnggi di Indonesia.

“Pengangguran naik di Jakarta sebesar 4,41 persen, dan Jakarta dinobatkan oleh BPS sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. Anies lupa dengan data-data itu?,” tuturnya.

Di tengah pandemi seperti saat ini, dengan kondisi perkonomian terpuruk sehingga membuat masyarakat kecil semakin susah, Denny Siregar mengecam tindakan Anies yang malah membuang-buang anggaran untuk sesuatu yang kurang bermanfaat, yakni kebijakan mewarnai genteng dengan warna-warni.

“Sudah jelas kita dalam masalah besar karena pandemi, ekonomi tidak berputar, masyarakat kecil banyak menganggur dan lapar, lalu bagaimana mereka bisa menikmati genteng warna-warnia yang Anies bangga-banggakan itu? Apa orang itu bisa dikasih makan genteng berwarna?,” ungkapnya.

Dalam hal menghias pemukiman warga setempat, kata Denny, yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta jauh berbeda dengan yang ada di Malang. Pasalnya di Kampung Jodipan, pemukiman warga dicat untuk dijadikam tempat wisata sehingga membantu stimulus perekonomian warga setempat.

Sedangkan di Jakarta, tidak jelas apa tujuan dan manfaatnya bagi warga DKI Jakarta. Denny mengatakan, kebijakan yang dilakukan Anies tersebut malah terkesan buang-buang anggaran milik APBD Pemprov DKI Jakarta.

“Di Kampung Jodipan, Malang, tempat mereka sudah lama dicat warna-warni, mereka juga dulu mencat daerahnya bukan untuk bagus-bagusan, tapi untuk menjadikan daerah mereka jadi pariwisata. Mereka mengecat dinding dan gentengnya punya tujuan ekonomi. Lha ini genteng di Jakarta dicat warna-warni tujuannya apa? Apa bermanfaat buat warga sekitar secara ekonomi atau untuk warga Jakarta secara keseluruhan? Nggak ada kan,” ucap Denny Siregar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak