3 Warga Sumbar Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang Kontak

Saat ini, Ibnu dan keluarga besar Angga hanya bisa berdoa dan berharap hadirnya keajaiban.

Eko Faizin
Minggu, 10 Januari 2021 | 07:10 WIB
3 Warga Sumbar Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ182 yang Hilang Kontak
Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito menerima serpihan-serpihan pesawat yang diduga kuat berasal dari Sriwijaya Air SJ 182 di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2020). (ANTARA/HO-Basarnas)

SuaraRiau.id - Tiga orang warga Sumatera Barat (Sumbar) masuk dalam daftar penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Mereka adalah kakak beradik dari Tanah Datar dan seorang warga asal Kota Padang. Dengan begitu, 3 orang total warga Sumbar yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.

Penumpang asal Padang ini bernama Angga Fernanda Afriyon. Ibunya tinggal Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Dia sendiri terbang dari Jakarta ke Pontianak setelah melepas rindu dengan istri dan anaknya.

"Kami diberi tahu oleh kakaknya Angga yang juga di Jakarta. Kalau Angga ada di pesawat yang kecelakaan itu," kata Sepupu Angga, Ibnu kepada wartawan.

Saat ini, Ibnu dan keluarga besar Angga hanya bisa berdoa dan berharap hadirnya keajaiban.

"Semoga selamat dan ada keajaiban," katanya.

Sebelumnya, dua orang kakak beradik asal Tanah Datar juga menjadi penumpang Sriwijaya nahas itu.

Mereka berasal dari Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Namanya Faizal Rahman dan Asy Habul Yamin.

Wali Nagari Gurun, Hanisben mengatakan, kakak beradik itu merupakan anak dari Masrizal yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan istrinya.

"Bapak mereka paman dari istri saya. Informasi itu saya dapat dari grup WhatshApp keluarga," kata Hanisben kepada SuaraSumbar.id melaui telepon seluler, Sabtu (9/1/2021) malam.

Menurutnya, Masrizal dan anak-anaknya sudah lama tidak di kampung. Seluruh anggota keluarganya kini tinggal di Pontianak.

"Bapaknya (Masrizal) pulang ke kampung hanya beberapa kali saja. Sedangkan anak-anaknya baru sekali dibawa ke kampung," katanya.

Seperti diketahui, Basarnas memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021), jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Hal itu dinyatakan Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen Bambang Suryo Adi dalam konferensi pers. Basarnas menduga pesawat terjatuh di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki.

"Kami menerima informasi pukul 14.55 WIB soal Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak. Setelah itu kami koordinasi dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta," kata Bambang.

Basarnas segera mengerahkan kapal-kapal karet, sea rider, dan alat penyelamatan lain ke titik lokasi diduga pesawat itu jatuh.

"Sekitar 1,5 mil sampai 2 mil dari mulut pantai, di situlah kami melakukan pencarian," kata dia.

Saat ini, Basarnas juga telah mendirikan posko pencarian. Namun, tim pencarian terkendala pencahayaan untuk melakukan investigas pada malam ini.

"Namun, kami tetap usahakan untuk menemukan titik pasti jatuhnya pesawat tersebut," terangnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers secara daring mengaku prihatin atas musibah jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.

"Kami turut prihatin atas kejadian ini," katanya.

Dia juga mengatakan, jumlah orang di dalam pesawat itu mencapai 62 orang. Penumpang 50 orang dan 12 orang kru pesawat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak