Wali Kota Pekanbaru Minta Maaf ke Warga Terkait Persoalan Sampah

Dikatakan Firdaus, hal tersebut disebabkan kontrak kerja dengan mitra pengangkutan sampah sudah habis pada akhir tahun lalu.

Eko Faizin
Kamis, 07 Januari 2021 | 15:08 WIB
Wali Kota Pekanbaru Minta Maaf ke Warga Terkait Persoalan Sampah
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. [Dok Riauonline]

SuaraRiau.id - Masalah sampah akhir-akhir ini menjadi sorotan di Pekanbaru. Terkait itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta maaf kepada masyarakat karena terjadi permasalahan dalam pengangkutan sampah yang terjadi sejak pekan lalu.

Dikatakan Firdaus, hal tersebut disebabkan kontrak kerja dengan mitra pengangkutan sampah sudah habis pada akhir tahun lalu.

"Masyarakat terganggu, ini terjadi karena kontrak kerja kita dengan mitra pengangkutan sampah sudah berakhir 31 Desember 2020," jelasnya dilansir dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (7/1/2021).

Disampaikan Wali Kota Firdaus, hal ini juga disebabkan proses lelang pengelola angkutan sampah yang tertunda. Proses lelang baru dimulai pada Desember 2020.

Tumpukan sampah yang menggunung di kawasan Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Kamis (7/1/2021) pagi. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Tumpukan sampah yang menggunung di kawasan Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Kamis (7/1/2021) pagi. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Idealnya proses tender harus tuntas sebelum berakhirnya kontrak. Ia menyebut mitra seharusnya sudah bertugas mengangkut sampah pada awal Januari 2021.

"Keterlambatan berakibat proses lelang masih berjalan, karena baru dimulai pada Januari ini," terang dia.

Proses lelang membutuhkan waktu satu bulan. Ada kemungkinan pemenangnya baru terpilih pada Februari 2021.

"Bulan ini masa transisi, armada yang terbatas kita miliki agar ditambah dengan disewa," katanya.

Ada sejumlah dinas teknis yang membantu proses pengangkutan sampah. Terutama OPD yang memiliki unit alat berat seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru.

Wali Kota Pekanbaru berharap agar proses pengangkutan bisa dipercepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak