SuaraRiau.id - Istana Asserayah Alhasyimiah dan sejumlah objek wisata di Kabupaten Siak jadi salah satu tempat liburan murah dan mengedukasi serta menjadi pilihan warga Pekanbaru dan sejumlah kabupaten kota lainnya.
Sejak Jumat sampai Minggu (1-3/1/2021) tingkat kunjungan wisatawan melonjak. Tidak hanya ke istana, tapi juga ke sejumlah objek wisata yang ada di Siak.
Rina, warga Kota Pekanbaru, menyebut kenapa Siak jadi tempat liburan keluarganya, karena hanya 3 jam paling lama dari Pekanbaru.
Menurut Rina, Siak memiliki sejumlah tempat yang layak dikunjungi selain Istana Matahari Timur Siak juga memiliki Tepian Bandar Sungai Jantan.
“Mengunjungi tempat itu, seolah seperti berada di Singapura. Sebab tempat itu didesain begitu apik persis di tepi Sungai Siak dengan kata lain disebut dengan water front city,” jelasnya kagum.
Selain itu ada Tangsi Belanda. Tangsi Belanda, meski bangunan tua, namun tidak terlihat angker, sebab sudah dibersihkan dan menjadi begitu elok.
Dari pantauan SuaraRiau.id, pengunjung lokal, datang dari sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Siak, mulai dari Kandis, Minas, Tualang dan Dayun.
Protokol kesehatan ketat yang terus dijaga oleh petugas, membuat pengunjung harus lebih bersabar. Sambil menunggu antrean masuk ke dalam istana, sebagian pengunjung memilih duduk di tepi pagar istana.
Sudut Lapangan Tugu tidak hanya dipenuhi mobil yang parkir, tapi juga para pedagang.
Melihat itu, Bupati Siak Drs H Alfedri menyempatkan diri ke istana. Meski bupati, prosedur prokes tetap diberlakukan terhadapnya.
Suhu tubuh Bupati Alfedri diperiksa, selanjutnya mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
“Saya berharap prokes ketat diberlakukan. Sehingga kita semua aman dan tetap sehat, terbebas dari Covid-19,” ungkap Bupati Alfedri.
Bagi Bupati, tingginya tingkat kunjungan menyakinkan dia untuk terus membenahi objek wisata karena Siak menuju situs Warisan Dunia dan sebagai Trully Malay.
Kontributor : Alfat Handri