Klaster Covid-19 Baru di Beijing, China Sebut Penyebabnya Orang Indonesia

Ada 16 kasus virus corona di distrik Shunyi yang kini dinyakatan sebagai klaster baru

Fitri Asta Pramesti | Rima Suliastini
Kamis, 31 Desember 2020 | 16:42 WIB
Klaster Covid-19 Baru di Beijing, China Sebut Penyebabnya Orang Indonesia
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

SuaraRiau.id - China menyebut warga Indonesia merupakan penyebab dari kemunculan klaster baru virus corona di Beijing

Setidaknya ada 16 kasus virus corona yang melonjak secara tiba-tiba hingga dinyatakan sebagai klaster di daerah Shunyi.

Menyadur Global Times Kamis (31/12), wakil direktur pusat kota untuk pencegahan penyakit dan kontrol, Pang Xinghuo menyebut Indonesia sebagai sumber klaster tersebut.

Sejak tanggal 23 Desember, distrik Shunyi melaporkan 16 pasien virus corona, 14 di antaranya adalah kasus lokal yang dikonfirmasi, satu kasus tanpa gejala dan satu lainnya merupakan kasus impor.

Baca Juga:160 Tahun Hilang, Patung Kepala Kuda Akhirnya Kembali ke Istana Beijing

Dengan menganalisis urutan genetik virus, hasil menunjukkan virus itu termasuk dalam genotipe-L dari cabang Eropa, yang memiliki kemiripan tinggi dengan strain virus yang ditemukan di Asia Tenggara pada bulan November.

Itu artinya, wabah baru di Beijing ini merupakan virus impor dari luar negeri. Disebutkan bahwa virus itu ditularkan dari pasien Indonesia yang duduk di sebelah pria yang masuk ke Provinsi Fujian China pada akhir November.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Pria 28 tahun itu kemudian melakukan perjalanan ke distrik Shunyi di Beijing dan menyebabkan klaster baru, sebut Pang.

Pasien asal Indonesia sudah terkonfirmasi positif virus corona dalam penerbangan dari negara asalnya ke Fujian.

Ia pergi ke Beijing pada 10 Desember setelah karantina 14 hari di Fujian dan dinyatakan negatif dalam tes asam nukleat.

Baca Juga:Arti Kemenangan Joe Biden Bagi Dunia, dari Beijing, Iran sampai Kuba

Dia kemudian dinyatakan positif dalam tes antibodi serum tapi negatif dalam tes asam nukleat lainnya pada 26 Desember.

Sampel dari tempat tinggal dan kantornya dinyatakan positif corona dan pria itu dibawa ke Rumah Sakit Ditan Beijing. Tes asam nukleatnya menjadi positif pada 28 Desember dan dia diidentifikasi sebagai silent carrier.

Kasus impor ini menginfeksi teman sekamarnya dan kemudian menyebabkan infeksi pada pegawai supermarket dan sekelompok pengemudi dan teman-teman serta pekerja yang memanggil mobil online di kawasan industri Jinma melalui aktivitas kelompok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak