Dear Kaum Rebahan, Inilah Bahaya Malas Gerak bagi Kesehatan

Berkurangnya kegiatan di luar rumah bisa jadi berdampak pada kesehatan, apalagi jika tubuh terlalu lama kurang aktivitas fisik.

Eko Faizin
Selasa, 22 Desember 2020 | 08:04 WIB
Dear Kaum Rebahan, Inilah Bahaya Malas Gerak bagi Kesehatan
[DW Indonesia]

SuaraRiau.id - Perilaku kurang gerak (sedentary) sudah ada jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Jumlahnya diperkirakan semakin meningkat karena situasi karantina wilayah di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berkurangnya kegiatan di luar rumah bisa jadi berdampak pada kesehatan, apalagi jika tubuh terlalu lama kurang aktivitas fisik.

"Kalau dilakukan dalam waktu yang lama, waktu yang panjang, bisa menjadi gaya hidup," kata dokter spesialis kedokteran olahraga, Sophia Hage, dalam acara bincang-bincang virtual bersama Xiaomi, Senin (21/12/2020).

Mengutip Antara, perilaku malas gerak (mager) merupakan segala kegiatan di luar waktu tidur, yang hanya memerlukan sedikit energi, misalnya duduk dan menonton televisi.

Aktivitas yang tergolong sedentary bahkan menghabiskan energi lebih sedikit dibandingkan aktivitas ringan, seperti berdiri dan jalan kaki.

Perilaku kurang gerak ini akan menjadi kebiasaan, atau gaya hidup, setelah dilakukan selama enam jam atau lebih dalam durasi yang lama. Pun sedentary lifestyle, juga bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang-orang yang rutin berolahraga setiap hari, jika kegiatannya banyak dihabiskan duduk di depan komputer, misalnya.

Sophia mengutip data dari survei IFLS dan jurnal ilmiah The Lancet Global Health, populasi di Indonesia yang tergolong kurang aktivitas fisik pada 2007 berjumlah 19,9 persen, naik menjadi 30 persen pada 2016.

Dia juga mengutip Riset Kesehatan Dasar, bahwa pada 2018 terdapat 33,5 persen populasi yang kurang aktivitas fisik pada 2018.

Sementara populasi global, terdapat 27,5 persen yang kekurangan aktivitas fisik pada 2018. Dari populasi tersebut, perempuan lebih banyak kurang gerak (28,6 persen) dibandingkan laki-laki (23,4 persen).

Kekurangan aktivitas fisik tentu akan berdampak pada kesehatan individu, jangka pendek, misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot. Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa menyebabkan ostheoporosis dan ostheoarthritis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini