Apple Bikin Label Baru untuk Lindungi Privasi Data Pengguna

Pengembang akan dapat menawarkan penjelasan untuk pengumpulan data, tetapi pengguna harus mengklik dua rangkaian tautan untuk melihat penjelasannya.

Eko Faizin
Selasa, 15 Desember 2020 | 10:42 WIB
Apple Bikin Label Baru untuk Lindungi Privasi Data Pengguna
Ilustrasi iPhone. [Pixabay]

SuaraRiau.id - Apple meluncurkan label baru untuk melindungi privasi penggunanya. Aplikasi ini dapat dilihat pengguna dengan mengunduh aplikasi di App Store.

Melansir Antara, Apple menyatakan ketentuan label tersebut dalam konferensi pengembang pada bulan Juni.

Label itu berupaya menyampaikan informasi dengan cepat tentang beberapa kategori pengumpulan data dan agak mirip dengan label nutrisi pada produk makanan.

Apple mulai mengharuskan pengembang untuk memberikan informasi label privasi data pekan lalu, sebagai bagian dari proses peninjauan untuk merilis atau memperbarui aplikasi.

Label privasi data tersebut akan diperkenalkan seiring dengan pengembang mengirimkan aplikasi mereka untuk disetujui oleh Apple, dan pengguna akan melihatnya sebelum mengunduh atau memperbarui aplikasi.

Dikutip dari Reuters, Senin (14/12/2020), Apple akan mewajibkan pengungkapan kapan aplikasi mengumpulkan data untuk hal apa saja yang dianggap "melacak" pengguna di seluruh aplikasi atau situs web yang tidak terkait.

Pengembang akan dapat menawarkan penjelasan untuk pengumpulan data, tetapi pengguna harus mengklik dua rangkaian tautan untuk melihat penjelasannya.

Pengembang juga bertanggung jawab atas keakuratan informasi, namun Apple mengatakan kepatuhan akan diperiksa selama proses peninjauan aplikasi, selama audit secara acak, dan sebagai tanggapan atas keluhan pengguna.

Label tersebut adalah bagian dari serangkaian perubahan yang lebih luas yang diluncurkan Apple tahun ini untuk memperkenalkan lebih banyak pemberitahuan dan persyaratan izin untuk pengumpulan data di perangkatnya.

Persyaratan baru untuk pemberitahuan kepada pengguna sebelum penggunaan pengenal iklan digital memicu protes dari sejumlah perusahaan, termasuk Facebook. Banyak pengiklan digital mengatakan pengguna kemungkinan akan menolak data mereka untuk dikumpulkan karena aturan baru tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini