SuaraRiau.id - Memeluk bantal guling ketika tidur mungkin sudah dilakukan semua orang. Bahkan beberapa orang mungkin tidak bisa tidur jika tidak memeluk guling.
Secara ilmiah, guling sebenarnya tidak berpengaruh apa pun terhadap kualitas tidur. Tetapi, tidur sambil memeluk sesuatu itulah yang membuat orang nyaman dan memudahkan untuk tidur.
"Ada penelitian membuktikan kalau kita tidur dengan orang yang dicintai bisa membangkitkan perasaan tidur lebih baik. Tapi itu gak cuma tentang pasangan. Ada orang tidur dengan kucing atau guling," kata spesialis kedokteran jiwa dr Andreas Kurniawan Sp KJ, dalam siaran langsung Instagram beberapa waktu lalu.
Secara teori, perasaan aman dan tenang akan membantu seseorang cepat tidur. Bagi kebanyakan orang, lanjutnya, tidur sambil memeluk guling menjadi suatu kenyamanan tersendiri.
"Ketika kita memeluk seseorang atau sesuatu keluar hormon oksitosin, hormon cinta. Ketika itu keluar kita merasa dicintai, tenang," katanya.
Hormon oksitosin memerlukan aktivitas fisik agar bisa keluar. Sehingga walaupun sekadar memeluk guling saat tidur, hormon cinta tersebut dapat muncul dan menghasilkan perasaan tenang.
"Seperti anak yang dipeluk ibunya, ketika kita memeluk guling, boneka. Jadi walaupun itu bukan orang tapi bisa membantu mengeluarkan hormon oksitosin tersebut. Oksitosin memang hanya keluar jika lakukan aktivitas fisik," terang Andreas.