Peneliti China: Vaksin CoronaVac Cocok untuk Penggunaan Darurat

Para peneliti mengatakan itu dapat memberikan perlindungan yang cukup.

Eko Faizin
Kamis, 19 November 2020 | 07:32 WIB
Peneliti China: Vaksin CoronaVac Cocok untuk Penggunaan Darurat
Penampilan luar dan dalam virus corona Covid-19 (KAUST Discovery)

SuaraRiau.id - Vaksin Covid-19 buatan Sinovac terbukti ampuh dalam penelitian terbaru di China. Dari penelitian itu, vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini memiliki respons pembentukan antibodi yang cepat.

Kata peneliti, ini cocok untuk karakteristik vaksin untuk penggunaan darurat. Sayangnya meski antibodi muncul dengan cepat, vaksin Covid-19 bernama CoronaVac tersebut menghasilkan tingkat antibodi yang lebih rendah pada orang yang telah pulih.

Uji coba tahap awal hingga pertengahan tidak dirancang untuk menilai kemanjuran CoronaVac, para peneliti mengatakan itu dapat memberikan perlindungan yang cukup, berdasarkan pengalaman mereka dengan vaksin lain dan data dari studi praklinis dengan kera.

Temuan Sinovac, yang diterbitkan dalam makalah di jurnal medis The Lancet Infectious Diseases, berasal dari hasil uji klinis Fase I dan Fase II di China yang melibatkan lebih dari 700 peserta.

"Penemuan kami menunjukkan bahwa CoronaVac mampu memicu respons antibodi yang cepat dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin pada interval 14 hari," kata Zhu Fengcai, salah satu penulis makalah tersebut, dilansir Antara.

"Kami yakin ini membuat vaksin ini cocok untuk penggunaan darurat selama pandemi," kata Zhu.

Para peneliti mengatakan temuan dari studi besar tahap akhir, atau uji coba Fase III, akan sangat penting untuk menentukan apakah respons kekebalan yang dihasilkan oleh CoronaVac cukup untuk melindungi orang dari infeksi virus corona.

Sinovac saat ini menjalankan tiga uji coba Tahap III di Indonesia, Brazil, dan Turki.

Hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati sampai hasil Tahap III dipublikasikan, kata Naor Bar-Zeev, seorang profesor dari Universitas Johns Hopkins yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

"Tetapi meski begitu, setelah uji coba Tahap III selesai dan setelah perizinan, kita harus tetap berhati-hati," ujarnya.

Studi ini menyusul berita optimistis dari pembuat obat asal Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna, serta Rusia yang menunjukkan vaksin eksperimental mereka lebih dari 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.

CoronaVac dan empat vaksin eksperimental lainnya yang dikembangkan di China saat ini sedang menjalani uji coba tahap akhir untuk menentukan keefektifannya dalam mencegah virus Corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini