Ekspor minyak sawit tumbuh 3 persen
Gapki mencatat ekspor produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya tumbuh 3 persen menjadi 2,76 juta ton pada September 2020, dari bulan sebelumnya (mom) 2,68 juta ton pada Agustus 2020.
Pertumbuhan volume ekspor ini dipicu oleh kenaikan jumlah ekspor ke sejumlah negara, antara lain China, Brazil, Malaysia, Rusia, dan Afrika.
"Ekspor ke China pada bulan September adalah 64 ribu ton, naik dari 618 ribu ton pada bulan Agustus," lanjut Mukti.
Ia merinci ekspor ke Brazil naik sebesar 44 ribu ton, ke Malaysia 39 ribu ton, ke Rusia naik 37.000 ton. Sementara itu, kenaikan ekspor ke Afrika mencapai 39 ribu ton.
Meski sebagian besar negara Afrika terjadi penurunan ekspor, kata dia, terdapat kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya sebesar 61 ribu ton dan Afrika selatan 33 ribu ton.
Penurunan ekspor juga terjadi ke Uni Eropa dan Pakistan. Sementara ekspor ke India, lanjut dia, volume ekspor sama dengan bulan Agustus yakni 351 ribu ton.
Berdasarkan produknya, ekspor CPO pada September tercatat 518 ribu ton (naik 8 ribu ton), olahan CPO 1,76 juta ton (naik 47 ribu ton), laurik (PKO dan olahan PKO) sebesar 159 ribu ton (naik 35.000 ton), biodiesel 7.000 ton, dan oleokimia sebesar 313.000 ton (turun 18.000 ton).
Ada pun nilai ekspor produk sawit dan turunannya pada September mencapai 1,87 miliar dolar AS atau naik 10 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar 1,69 miliar dolar AS.
Secara year on year (yoy) sampai dengan September, nilai ekspor produk sawit 2020 mencapai 15,5 miliar dolar AS atau lebih besar dari nilai ekspor tahun 2019 sebesar 14,46 miliar dolar AS.