SuaraRiau.id - Kontrovesi kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia pada Selasa (10/11/2020) ini, sebelumnya sempat menuai polemik panjang di kalangan yang pro maupun kontra.
Dalam perjalanan polemik tersebut, ada tudingan jika kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut dibantu tokoh politik nasional.
Hal tersebut mengacu pada kicauan politikus Ferdinand Hutahaean pada Rabu (4/11/2020) yang sempat menyedot perhatian publik. Ferdinand berspekulasi, jika kepulangan Habib Rizieq tidak terlepas dari agenda politik 2024.
Bahkan, dia langsung menyinggung adanya sosok 'caplin' yang menyokong kembalinya Habib Rizieq.
Baca Juga:Tak Takut Siapapun, Sekjen MUI: Sulit Cari Tandingan Habib Rizieq
"Hebat juga si Caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal," cuit Ferdinand seperti dilansir Suara.com.
"Tampaknya Presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa Caplin demi anak emasnya si pemilik bus edan," lanjutnya.
Meski tak secara lugas menyebut nama, kicauan Ferdinand membuat publik menduga sosok yang dimaksud adalah Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, lantaran dia juga pergi ke Arab Saudi terkait sejumlah agenda.
Dalam acara Kabar Petang, Ferdinand Hutahaean mengaku tidak menyangka cuitannya akan viral dan ramai. Bahkan, publik mengaitkannya dengan Jusuf Kalla.
"Saya mencuit tidak dalam rangka menuduh Jusuf Kalla atau siapa-siapa, saya menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran saya," ungkapnya.
Baca Juga:Pemprov DKI Angkat Tangan, Tak Mau Suruh Habib Rizieq Isolasi Mandiri
"Kalau ada yang mengaitkan dengan Jusuf Kalla itu persepsi publik, tidak bisa saya larang dan batasi," lanjutnya.
Kabar tersebut kemudian direspons langsung oleh Juru Bicara Jusuf Kalla, Husein Abdullah yang mengatakan informasi itu tidak benar.
Pasalnya, Jusuf Kalla datang ke tanah suci untuk menghadiri beberapa agenda, bukan untuk berbincang langsung dengan Habib Rizieq.
"Kawan-kawan ini kadang dengar ini itu terus ngetwit, terus bikin cocoklogi kemudian dengan segala retorika diksi berlindung dibalik penggunaan kata pengganti," ungkap Husein menyoroti Ferdinand Hutahaean.
"Tapi persoalannya waktu tiba di publik itu milik publik dan bisa kemana-mana. Kalau kita tidak bertanggung jawab, orang lain dirugikan. Hal-hal seperti ini harus jadi perhatian setiap orang," sambung dia.
Husein Abdullah kemudian mengungkapkan, tujuan Jusuf Kalla datang ke Arab Saudi merupakan bagian dari misi perjalanan kemanusiaan untuk bertemu Paus Fransisku di Vatikan.
Bersama dengan sejumlah tokoh lainnya, mereka membicarakan proyek terkait acara penghargaan kemanusiaan yang apabila dibicarakan secara virtual kurang bisa sampai.
Saat di Riyadh, Jusuf Kalla menyaksikan pendatanganan Museum Rasulullah yang akan segera dibangun di Jakarta. Tidak ada hubungannya dengan Habib Rizieq sama sekali.
Bahkan, Husein Abdullah dengan tegas mengatakan Jusuf Kalla tidak sama sekali bertemu atau berkomunikasi dengan Imam Besar FPI tersebut.
Baru setelahnya, Jusuf Kalla melangsungkan umrah di Makkah dengan segala keterbatasan lantaran situasi pandemi Covid-19.
Tidak ada. Disitu sudah jelas agendanya bertemu Liga Muslim Dunia yang menjadi sponsor atau yang mewadahi pembangunan museum. Ini misi yang sangat suci, dari Vatikan, Riyahd, Makkah, lalu balik Tanah Air. Itu 2-3 hari," ucap Husein.
Senada dengan Husein Abdullah, Munarman selaku Sekretaris Umum FPI pun mengatakan tidak ada pihak yang membantu kepulangan Habib Rizieq.
Habib Rizieq kembali sesuai dengan keinginannya dan dengan biayanya sendiri, tanpa terkena kasus hukum apapun.
Lihat videonya disini.