SuaraRiau.id - Negara Amerika Serikat akan memiliki Presiden baru.
Sebab dari hasil penghitungan suara elektoral, Calon Presiden dan Wakil Presiden Joe Biden dan Kamala Harris mengalahkan petahana Donald Trump.
BBC memproyeksikan Biden menang di negara bagian kunci Pennsylvania, yang mengantarkannya ke perolehan suara elektoral sebanyak 273 atau melebihi dari 270 yang diperlukan untuk menuju Gedung Putih.
Dalam cuitannya, Biden mengatakan, "Amerika, saya merasa terhormat, telah memilih saya memimpin negara besar kita."
"Kerja di depan kita akan sulit, namun saya berjanji, saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika - apakah Anda memilih saya atau tidak," tulis Biden.
Baca Juga:Tak Akui Kemenangan Biden, Donald Trump Nyatakan 'Perang' di Pengadilan
"Saya akan tetap menjaga kepercayaan yang Anda berikan kepada saya."
Meski begitu, Tim kampanye Trump menyatakan calon mereka belum ada rencana untuk mengaku kalah.
Hasil ini menunjukkan Trump adalah presiden pertama yang tidak terpilih lagi sejak 1990an.
Proyeksi BBC atas kemenangan Biden didasarkan pada hasil tidak resmi dari negara-negara bagian yang telah selesai menghitung suara mereka, dan hasil yang telah diperkirakan dari negara-negara bagian seperti Wisconsin, dengan penghitungan suara yang masih berlangsung.
Pemilu kali ini diikuti oleh pemilih paling banyak sejak 1900.
Baca Juga:Belum Selesai! Donald Trump Nyatakan 'Perang' akan Gugat Pilpres AS
Biden meraih lebih dari 73 juta suara sejauh ini, suara paling banyak untuk calon Presiden dalam sejarah Amerika.
- 1
- 2