Cerita Penemuan Makam Bangsawan Abad 17, Dilindungi Pohon Berduri

Seolah kayu berduri itu ditanam untuk melindungi makam.

Eko Faizin
Kamis, 03 September 2020 | 13:19 WIB
Cerita Penemuan Makam Bangsawan Abad 17, Dilindungi Pohon Berduri
Seorang warga berada di situs sejarah berupa makam yang diperkirakan dari abad 17 hingga 18 di Buantan Besar, Siak. (Suara.com)

SuaraRiau.id - Makam Raja Kecik yang terletak di Buantan Besar, Kecamatan Siak berada di tepi Sungai Siak.

Beberapa waktu lalu, warga menemukan makam lain dengan nisan Aceh.

Menurut Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar Ludy, nisan tunggal seperti bunga teratai itu merupakan makam antara abad 17 hingga 18.

"Biasanya makam seperti itu adalah makam bangsawan. Tidak jauh dari makam itu, ada makam lainnya tapi dengan model nisan berbeda," jelas Ludy, Rabu (2/9/2020).

Orang yang dimakamkan berdekatan dengan makam bangsawan itu, biasanya merupakan orang kepercayaannya.

Namun itu perlu dikaji lebih lanjut.

“Yang pasti, temuan ini harus dijaga. Dan dilakukan penelitian lanjutan. Sehingga jelas asal usul makam ini,” ungkapnya.

Makam yang ditemukan itu berada di bawah batang pohon berduri seperti kayu nibung.

Seolah kayu berduri itu ditanam untuk melindungi makam.

Sementara cerita Juru Kunci Makam Raja Kecik, Tri, saat ditemukan, nisan sudah terbenam dan hanya terlihat beberapa sentimeter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini