Eko Faizin
Senin, 08 Desember 2025 | 14:42 WIB
4 Daerah di Riau Diminta Segera Tetapkan Status Siaga Hidrometeorologi [Antara/Abriawan Abhe]
Baca 10 detik
  • 4 daerah di Riau belum menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi.
  • BPBD Riau mengimbau kepada empat daerah itu untuk status siaga hidrometeorologi.
  • Karena empat daerah ini merupakan daerah rawan bencana banjir dan longsor.

SuaraRiau.id - Kepala BPBD Damkar, Edy Afrizal mengatakan 4 daerah yang belum menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi, yakni Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Bengkalis.

Pihaknya pun mengimbau kepada kabupaten/kota yang belum menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi, mengingat Riau saat ini sudah memasuki musim hujan.

"Ada empat daerah yang belum menetapkan status siaga hidrometeorologi, dari 12 Kabupaten Kota di Riau ini. Kami mengimbau kabupaten/kota yang belum menetapkan jangan sampai setelah kejadian baru ditetapkan," ujarnya, Senin (8/12/2025).

Menurut Edy, penetapan itu harus dilakukan, jangan sampai ada kejadian baru menetapkan siaga. Status ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang terjadi di wilayah Riau, seperti banjir dan tanah longsor.

Dia mengungkapkan bahwa keempat daerah tersebut merupakan daerah rawan bencana banjir dan longsor.

Termasuk jika pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka, dan akan menyebabkan terjadi banjir terutama daerah di bantaran sungai, seperti Kabupaten Kampar dan Pelalawan.

"Daerah yang rawan bencana itu seperti Kampar dan Pelalawan," terang Edy.

Ia menyampaijan saat ini curah hujan cukup tinggi dikhawatirkan terjadi banjir apalagi waduk PLTA dibuka kalau untuk daerah pesisir itu biasanya rawan banjir rob, dan sudah terjadi di Kota Dumai, Inhil dan Bengkalis. Biasanya banjir rob sebentar dan surut satu dua jam,” jelasnya.

Sementara, kata Edy, 8 daerah yang sudah menetapkan status siaga hidrometeorologi di antaranya, Kabupaten Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, dan Kota Pekanbaru.

Dengan ditetapkannya status ini, seluruh daerah diinstruksikan untuk segera berada dalam posisi siaga penuh.

Hal ini bertujuan memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.

"Potensi bencana itu akan ada jika hujan terus menerus, karena itu perlu kesiapsiagaan," tegas Edy.

Ia mengaku, pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan beberap pihak seperti Basnaz dan BNPB, dengan menyiapkan peralatan bencana seperti tenda, perahu, termasuk menyiapkan gudang untuk logistik.

"Karena itu kita mendorong ada kesiapsiagaan kalaupun ada bencana sudah terkomando," tegas Edy.

Load More