Eko Faizin
Senin, 08 Desember 2025 | 08:44 WIB
PLTA Koto Panjang, Kampar. [Dok Media Center Riau]
Baca 10 detik
  • Ketinggian air di Waduk PLTA Koto Panjang naik.
  • Kenaikan per Senin (8/12/2025) mencapai 24 cm.
  • Selisih inflow yang lebih besar dalam dua hari terakhir. 

SuaraRiau.id - Elevasi atau ketinggian air Waduk PLTA Koto Panjang, Kampar terus menjadi perhatian sejak beberapa hari terakhir. Pada Senin (8/12/2025), tinggi airnya mengalami kenaikan signifikan.

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah melalui Erikmon menyampaikan bahwa posisi elevasi tercatat berada di 75,69 mdpl, Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

"Batas operasional waduk tetap mengacu pada tiga rentang elevasi, yakni LWL 73,50–80,59 mdpl, NWL 80,60–82,99 mdpl, dan HWL 83,00–85,00 mdpl," jelasnya.

Elevasi PLTA Koto Panjang naik sekitar 24 centimeter dibandingkan kondisi hari sebelumnya, ketika elevasi berada di 75,45 mdpl.

Seiring kenaikan muka air, inflow pada Senin tercatat mencapai 441,3 meter kubik per detik, sementara outflow melalui turbin berada di 104,92 meter kubik per detik.

Pada hari sebelumnya, inflow tercatat sebesar 278,22 meter kubik per detik dengan outflow turbin 57,57 meter kubik per detik.

Selisih inflow yang lebih besar dalam dua hari terakhir menjadi faktor utama meningkatnya ketinggian air waduk.

Seluruh proses pengaturan debit tetap mengutamakan keselamatan masyarakat hilir dan keandalan sistem pembangkit.

Pihak PLTA juga kembali menjelaskan bahwa pembukaan spillway hanya dilakukan pada kondisi tertentu.

Pertama, ketika elevasi waduk melebihi 83,00 mdpl dan inflow yang masuk mencapai atau melampaui 1.000 meter kubik per detik.

Kedua, melalui mekanisme early release sebagai langkah antisipasi apabila diprediksi terjadi lonjakan debit berdasarkan perhitungan teknis, termasuk prediksi curah hujan BMKG dan posisi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).

"Spillway juga dapat dibuka jika pembangkit tidak dapat beroperasi akibat gangguan sistem listrik atau elevasi turun hingga di bawah 73,50 mdpl," imbuhnya.

Erikmon mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan alam.

"Mari kita bersama menjaga Bumi untuk tetap sehat dan nyaman untuk ditinggali. Salam selamat, sehat dan aman," ujarnya.

Load More